Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyatakan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan bisa mencapai 5,3 persen.
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, pertama yaitu konsumsi rumah tangga yang pertumbuhannya harus dijaga di atas 5 persen. Hal ini penting mengingat kontribusi rumah tangga mencapai hampir 60 persen terhadap PDB.
"Kontributor utamanya kan konsumsi rumah tangga, itu harus dijaga agar tumbuh di atas 5 persen. Untuk mencapai itu (5,3 persen) kita harus menjaga daya beli masyarakat. Karena hampir 60 persen konsumsi rumah tangga berkontribusi terhadap PDB," ujar dia dalam Workshop Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Peningkatan Akses terhadap Bundling Layanan Keuangan dan Nonkeuangan di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Kedua, impor yang dilakukan bersifat produktif. Artinya, impor tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan barang dengan nilai tambah yang tinggi sehingga bisa diekspor dan menghasilkan devisa.
"Impor memang harus benar-benar berkait natural hedging. Jadi kita beli dolar untuk beli barang, kemudian diolah di dalam negeri kemudian dijual lagi dan menghasilkan dolar. Jadi harus impor yang produktif dan menghasilkan devisa. Sehingga neraca perdagangan kita minimal balance tidak negatif," jelas dia.
Ketiga, yaitu investasi yang harus tumbuh lebih baik. Hal perlu menjadi perhatian pemerintah terutama memasuki tahun politik di 2019.
"Kemudian investasi minimal harus tumbuh 7 persen. Kalau semua berjalan normal, saya yakin kita mampu tumbuh lebih dari 5,3 persen di 2019," tandas dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3623709/ini-syarat-agar-ekonomi-ri-bisa-tumbuh-53-persen-di-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Syarat Agar Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,3 Persen di 2019"
Post a Comment