:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2008988/original/085336900_1521426656-20180319-MotoGP-AFP5.jpg)
Jakarta - Pebalap Italia, Andrea Dovizioso, kembali menunjukkan kelayakannya menjadi kandidat kuat juara dunia MotoGP 2018. Itu setelah dirinya membuka musim ini dengan menjuarai balapan di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (18/3/2018).
Hasil gemilang tersebut menjadi sinyal Dovizioso siap melanjutkan kesuksesan pada musim lalu. Tak dianggap sebagai kandidat serius pada pacuan juara dunia MotoGP 2017, dia malah mencuri perhatian dengan menjadi pesaing Marc Marquez hingga balapan terakhir.
Dovizioso menutup musim 2017 dengan menempati peringkat kedua. Hasil itu menjadi modal baginya untuk kembali bersaing dalam pacuan juara dunia MotoGP 2018.
Dovizioso tampaknya mulai menuai buah kerja kerasnya selama enam tahun memperkuat Ducati. Sebelum musim 2017, dia beberapa kali mengalami masa-masa sulit, terutama pada 2013 dan 2014.
Saat itu, Ducati sedang bermasalah dengan pengembangan motor, sehingga sulit tampil kompetitif menghadapi Honda dan Yamaha. Sinyal positif mulai datang pada musim 2016, ketika Andrea Iannone memberikan kemenangan pertama untuk Ducati setelah bertahun-tahun.
Kemenangan Iannone tersebut tampaknya juga melapangkan jalan bagi Dovizioso untuk bangkit, hingga menunjukkan tajinya pada 2017.
Menurut Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, ada tiga momen yang menjadi pelecut kebangkitan Dovizioso, hingga di level seperti sekarang. Apa sajakah itu?
Berikut tiga momen pemicu kebangkitan Andrea Dovizioso, seperti dilansir Tuttomoriweb:
Sumber: www.bola.com
Valentino Rossi Merasa Dovizioso dan Marquez Jauh Lebih Unggul
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3 Titik Kebangkitan Andrea Dovizioso di MotoGP"
Post a Comment