:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2030443/original/023068400_1521999563-Timnas-U-19-Kalah8.jpg)
Timnas Indonesia sebenarnya pernah jadi primadona sejak berhasil menjuarai Piala AFF 2013 dan lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2014 yang berlangsung di Vietnam. Harapan para pecinta sepak bola Indonesia mencuat melihat penampilan Evan Dimas Cs saat itu.
Popularitas Timnas U-19 juga ikut terangkat. Bahkan, sempat melebihi timnas senior. Setiap Timnas U-19 bertanding, stadion selalu penuh, baik saat laga resmi maupun uji coba.
Sayang, Timnas Indonesia U-19 gagal mempertahankan tren tersebut. Garuda Muda gagal mengulang kesuksesan saat tampil pada Piala AFF U-18 di Myanmar 2017 lalu. Meski kembali ditangani Indra Sjafri, Timnas Indonesia U-19 hanya mampu finish di urutan ketiga.
Pada turnamen ini, timnas Indonesia U-19 bermain tidak terlalu buruk. Bahkan stamina para pemain boleh dikatakan lebih baik ketimbang generasi Evan Dimas dan kawan-kawan. Kehadiran Egy Maulana Vikri juga memberi ikon baru bagi pasukan Indra Sjafri kala itu.
Sayang di babak semifinal, Indonesia U-19 tergelincir. Meski harus bermain dengan 10 pemain sejak menit 44, Indonesia mendominasi jalannya pertandingan. Sayang setelah skor imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu selesai, Indonesia akhirnya kalah adu penalti 2-3.
Di level yang lebih tinggi, yakni Piala Asia U-19 2018, Timnas Indonesia U-19 gagal melewati penyisihan Grup. Beruntung Indonesia jadi tuan rumah turnamen ini sehingga Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan tetap bisa tampil pada putaran final, Oktober mendatang.
Indra Sjafri sudah tidak lagi menangani Timnas Indonesia U-19. Pria asal Sumatera Barat itu didepak dari jabatannya usai dua kegagalan tersebut. PSSI sendiri masih mencari pelatih baru, tapi sementara memberi kepercayaan kepada mantan pemain timnas, Bima Sakti.
Sejak terakhir kali tampil di Piala AFC U-19, November lalu, Timnas Indonesia U-19 memang jarang bertanding. Satu-satunya pertandingan yang dijalani sebelum bertemu Jepang hanyalah uji coba melawan Timnas Indonesia U-23. Dalam duel ini, Timnas U-19 kalah 0-5.
Menurut Egy, situasi ini mempengaruhi kekompakan Timnas Indonesia U-19. Mereka tidak bisa berbuat banyak, mengingat tim yang dihadapi juga bukan sembarangan.
"Kami memang kalah tapi dari kekalahan ini bisa belajar ke depannya," kata Egy Maulana.
"Kami belajar kekurangan dari tim. Kami baru kumpul langsung melawan Jepang, tapi tidak masalah. Ini menjadi pelajaran untuk tahu di mana kekurangan kami," kata Egy.
http://www.liputan6.com/bola/read/3407065/pelajaran-berharga-timnas-indonesia-u-19Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelajaran Berharga Timnas Indonesia U-19"
Post a Comment