:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1605836/original/008770400_1495793905-20170526-Ekspor-Impor-AY1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia menilai terlalu cepat menyimpulkan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) berdampak negatif ke Indonesia.
Hal itu seperti disampaikan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timur Leste, Rodrigo Chaves. Ia menilai, perang dagang AS dan China tidak akan berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Ini lantaran sebagian besar ekonomi Indonesia didukung faktor dalam negeri.
"Terlalu cepat menyimpulkan terkait perang dagang ini. Tapi risikonya tetap akan prevailing. Merupakan hal yang penting menjaga hal ini dalam konteksnya masing masing. Dalam beberapa kasus, tidak akan signifikan mengingat Indonesia digerakkan ekonomi dalam negeri," ujar Rodrigo di Gedung Energy Building, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah akan terus memperhatikan dampak perang dagang antara China dan Amerika. Hal ini perlu dilakukan mengingat keduanya merupakan mitra dagang Indonesia.
"Kita sangat memperhatikan apa yang terjadi di pasar internasional, pasar keuangan, potensi perang dagang ini. Jadi bagaimana kebijakan Amerika, apa yang akan dilakukan pada China, kemudian China memberikan respons seperti apa dan respons itu memiliki impact apa pada Indonesia," jelas dia.
http://m.liputan6.com/bisnis/read/3410232/ri-bakal-bertahan-dari-imbas-perang-dagang-as-chinaBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Bakal Bertahan dari Imbas Perang Dagang AS-China?"
Post a Comment