:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1997092/original/092152900_1521088726-20180315-Presiden-kumpulkan-para-pemimpin-bank-di-Istana-ANGGA-12.jpg)
Dengan demikian, pemahaman anggota Bhayangkari mengenai fitur, manfaat, risiko, karakteristik, hak dan kewajiban produk dan layanan Lembaga Jasa Keuangan dapat makin meningkat.
“Dengan peningkatan literasi ini diharapkan bisa memperluas akses anggota Bhayangkari dan masyarakat terhadap produk dan layanan Lembaga Jasa Keuangan,” ujar dia.
Untuk diketahui, berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) OJK pada 2013 tercatat indeks inklusi keuangan sebesar 59,7 persen di tahun 2013 menjadi 67,8 persen di tahun 2016. Kemudian pada 2017 mencapai 69 persen.
Sementara itu, indeks literasi keuangan sebesar 21,8 persen pada tahun 2013. Indeks ini, kemudian meningkat menjadi 29,7 persen pada 2016. Inklusi keuangan merupakan hak setiap orang untuk memiliki akses dan layanan penuh dari lembaga keuangan secara tepat waktu, nyaman, informatif, dan terjangkau.
Repoter: Wilfridus S.
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menakar Prospek Ekonomi Indonesia pada 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bos OJK Yakin Inklusi Keuangan Capai 75 Persen pada 2019"
Post a Comment