Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memanggil sejumlah anggota Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) di kantornya, Jakarta.
Pertemuan tingkat tinggi alias High Level Meeting TPIP ini membahas mengenai pengendalian inflasi. Rapat koordinasi ini, dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Selain itu, juga ada Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, serta Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo.
"Kita bersama-sama ingin menyampaikan hasil rapat koordinasi kita dalam rangka untuk terus menjaga menjaga pengendalian inflasi kita," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada saat konferensi pers di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah selama ini sudah cukup berhasil menjaga tingkat inflasi pada level tingkat yang rendah dan stabil yakni di kisaran 3,5 persen.
Oleh karena itu, angka tersebut diharapkan mampu terkendali di tengah perekonomian global yang bergejolak.
"Dan ini adalah suatu tingkat inflasi yang ingin kita jaga pada saat kita sekarang mengahadapi terutama pada aspek global yang berubah secara dinamis," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution tersebut, masing-masing Kementerian Lembaga dan seluruh pemangku kepentingan terkait bersama Bank Indonesia, telah menyepakati dan akan fokus pada seluruh komponen dari masing-masing inflasi tersebut.
Dalam hal ini, menyangkut tiga komponen pembagian antara core inflation, kemudian inflasi yang dikontribusikan dari volatile food. Ditambah inflasi yang diperkirakan berasal dari nilai tukar dalam bentuk imported inflation.
"Kita melihat kepada tiga komponen ini melihat apa apa yang perlu kita diwaspadai dan perlu untuk kita lakukan untuk penyesuaian dan kebijakan agar ketiga komponen tersebut, tidak menjadi faktor yang akan memicu inflasi sampai akhir tahun dan bahkan continue di 2019," ujar dia.
Diketahui, pemerintah menargetkan inflasi pada 2019 berada di kisaran 3,5 persen plus minus 1 persen. Angka tersebut tidak berbeda jauh pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
"Pemerintah berupaya menjaga inflasi pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli masyarakat, pada tahun 2019, pemerintah akan menjaga inflasi pada rentang 3,5 persen plus minus 1 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, saat memberi paparan Kerangka RAPBN 2019 pada Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung DPR.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3627028/ada-gejolak-global-pemerintah-jaga-inflasi-35-persenBagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Gejolak Global, Pemerintah Jaga Inflasi 3,5 Persen"
Post a Comment