Search

Asita: Kebakaran Gili Lawa Lantaran Lemahnya Pengawasan

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mendukung penataan ulang pola kunjungan wisatawan ke kawasan wisata komodo yang terancam mulai melebihi kapasitas (overcapacity).

"Sebagai pelaku wisata kami sangat mendukung agar pola kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo ditata kembali agar lebih terorganisasi," kata Abed.

Ia menambahkan, otoritas Balai TN Komodo pun akan menata kembali arus wisatawan. Terutama, membatasi jumlah kunjungan untuk menghindari dampak kelebihan kapasitas terhadap kawasan wisata Komodo .

Balai TN Komodo mencatat kunjungan yang semakin membeludak dan dikhawatirkan akan berdampak pada lingkungan atau habitat satwa purba komodo (Varanus komodoensis) itu.

Dalam tahun 2017, jumlah wisatawan ke TN Komodo tercatat mencapai sekitar 122.000 orang. Artinya, naik sekitar 11 persen dari tahun 2016 sebanyak 82.000 orang.

"Dalam kondisi musim ramai kunjungan atau high sesion, arus wisatawan per bulan bisa mencapai lebih dari 10.000 orang," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan, saat dihubungi secara terpisah.

Menurut Abed Frans, kunjungan wisatawan ke kawasan komodo harus ditata kembali agar lebih terorganisasi untuk melindungi satwa purba itu dari dampak aktivitas wisatawan semakin membeludak.

Otoritas terkait, lanjutnya, memang mengejar peningkatan angka kunjungan. Namun, bukan berarti tidak bisa mengatur pola kunjungan yang baik demi kelestarian satwa komodo yang merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia (New7 Wonders) itu.

"Sehingga bukan dibatasi, melainkan pola kunjungan diatur misalnya dengan pola grup yang diatur berapa jumlah yang masuk dalam kawasan dalam waktu kunjungan tertentu," katanya.

Ia menambahkan, selain untuk menjaga kondisi satwa Komodo, penataan kembali pola kunjungan wisatawan juga untuk memudahkan otoritas setempat mengendalikan masalah sampah hasil dari aktivitas wiatawan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3609719/asita-kebakaran-gili-lawa-lantaran-lemahnya-pengawasan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Asita: Kebakaran Gili Lawa Lantaran Lemahnya Pengawasan"

Post a Comment


Powered by Blogger.