Liputan6.com, Riyadh - Sebuah bus baru saja melewati pasar Dahyan, Yaman. Kendaraan itu mengangkut warga sipil, termasuk anak-anak sekolah yang baru pulang piknik.
Di tengah jalan, sang pengemudi menghentikan bus untuk membeli minuman. Kendaraan itu dalam kondisi diam saat rudal yang ditembakkan dalam serangan udara koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi menghantamnya. Setidaknya, 29 anak tak berdosa tewas karenanya.
Sebuah tayangan video menunjukkan situasi mengenaskan pasca-serangan, di mana sejumlah jasad anak-anak terbaring di bawah bus yang meledak. Sementara, beberapa bocah tersadar dalam kondisi berdarah-darah dan kehilangan anggota badan.
Salah satu bocah, dengan wajah penuh debu, mencoba untuk mengangkat kakinya yang tak bisa digerakkan. "Kakiku tak mau bangun," kata dia seperti dikutip dari CNN.
Belakangan, koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi mengumumkan, pihaknya akan melakukan investigasi terhadap serangan udara di Yaman yang menewaskan anak-anak tersebut.
Dalam akun Twitternya, media Al-Arabiya TV yang dibiayai Arab Saudi mengutip pernyataan seorang pejabat senior yang mengatakan, pihak koalisi akan mencari bukti-bukti 'kerusakan kolateral' akibat serangan tersebut.
"Kami akan membawa para pelaku untuk bertanggung jawab dan membayar kompensasi pada para korban," demikian ujar pejabat senior tersebut Al-Arabiya TV, seperti dikutip dari BBC News, Sabtu (11/8/2018).
Serangan udara koalisi kala itu menargetkan Dahyan, kota yang terletak di Provinsi Saada yang dikuasai pemberontak Houthi.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman yang melawan kubu Houthi.
Sementara itu, kementerian kesehatan yang berafiliasi ke kubu Houthi mengatakan, korban jiwa akibat serangan udara yang dilancarakan koalisi Arab Saudi bertambah menjadi 51 orang, termasuk 40 anak. Sementara, sekitar 79 orang lainnya luka-luka.
Sementara, seperti dikutip dari CNN, Komite Internasional Palang Merah mengungkapkan, sebuah rumah sakit menerima jasad 29 orang yang mayoritas adalah anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, serta 40 korban luka, 30 di antaranya adalah para bocah.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan dilakukannya penyelidikan secara independen dan cepat, demikian diungkapkan juru bicaranya.
Menteri Luar Negeri Inggris Alistair Burt juga berpendapat, perlunya dilakukan investigasi yang transparan. Ia mengaku prihatin atas kejadian tersebut.
Sementara, Mohammed Ali al-Houthi, pemimpin Dewan Revolusioner Tertinggi Houthi, dalam akun Twitternya menyatakan siap untuk bekerja sama dan mendukung penyelidikan internasional.
Saksikan video terkait serangan di Yaman berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serangan Udara ke Yaman Tewaskan 29 Bocah, Ini yang Akan Dilakukan Arab Saudi Cs"
Post a Comment