Liputan6.com, Jakarta PT Surveyor Indonesia (Persero) meraih pendapatan Rp 505 miliar, dengan laba sebelum pajak Rp 156 miliar sampai Juni 2018. Pendapatan tersebut terutama dikontribusi dari sektor migas dan sistem pembangkit.
Selain itu, dalam menghadapi tantangan global, Surveyor Indonesia menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (Transportation) Siemens (Operation and maintainance), Airport D France untuk support kegiatan operasional Surveyor Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.
"Surveyor Indonesia juga telah merambah ke pasar Asean yaitu dengan masuk ke Vietnam untuk kerjasama dengan Hang Long Cement anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen," kata Direktur Utama PTSI Dian M Noer dalam keterangannya, Sabtu (4/8/2018).
Sinergi BUMN terus dibangun dan bertambah, menghasilkan kontrak-kontrak baru. Perusahaan juga mulai mengembangkan bisnis anorganik dalam penyediaan ketenagalistrikan bekerja sama dengan BUMN besar dari korea (Kowepo). Diharapkan ke depan akan terus berkembang sejalan dengan bisnis PTSI.
Dalam menghadapi persaingan usaha, PTSI melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa. “Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” tambah Dian.
Pada tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh sebesar 21 persen dari prognosa tahun 2017. Target ini merupakan target tertinggi untuk Surveypr Omdpmesoa sampai saat ini dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 168 miliar.
Pertumbuhan kinerja perusahaan dilakukan dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pasar, peningkatan kompetensi perusahaan (SDM, perijinan, alat operasi, sistem), dan membangun aliansi strategis. Untuk percepatan proses bisnis, PTSI menetapkan SLA di proses bisnis dan pengembangan otomasi proses bisnis.
“Kami menciptakan lingkungan kerja yang menumbuhkan kemampuan berinovasi," ungkap Dian.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3609790/surveyor-indonesia-raup-laba-rp-156-miliar-di-semester-1-2018Bagikan Berita Ini
0 Response to "Surveyor Indonesia Raup Laba Rp 156 Miliar di Semester 1-2018"
Post a Comment