Search

Penanganan Perundungan Anak Fokus di Semarang dan Makassar

Dua peneliti Unicef, masing-masing Prof Lucy Bowes dari Oxford university dan Emilie Minnick sebagai Spesialis Perlindungan Anak dan Gender digandeng untuk menggodok strategi dalam menyelamatkan anak-anak dari tindakan bullying.

Program ini menjadi istimewa karena bisa kolaborasi dengan orangtua murid dan siswa. Dengan menerapkan program, ia mengharapkan adanya perubahan signifikan dalam proses pembelajaran para guru di kelas untuk mencegah kekerasan terhadap siswa.

"Kami akan mengembalikan posisi guru sebagai pendidik dan pengajar para siswa," kata Rini.

Di tempat yang sama, Emilie Minnick, Spesialis Perlindungan Anak dan Gender Unicef Indonesia menilai Semarang dan Makassar dipilih sebagai proyek percontohan memerangi kasus bullying mengingat wilayahnya yang punya permasalahan kompleks.

"Makassar menuju Kota Layak Anak. Begitu pula dengan Semarang," kata Emilie.

Emile menilai bahwa inovasi dalam program ini adalah dengan melibatkan anak dalam pencegahan bullying, dan mendorong anak-anak menyebar virus positif.

"Setiap anak diminta untuk memilih 10 teman, ini memakai sosial network theory. Kemudian dipilih 30-40 untuk menyebarkan virus positif di sekolah. Karena 1 dari 5 anak di Indonesia mengalami bullying," kata Emile.

Sementara itu Prof Lucy Bowes mengatakan bahwa program tersebut diadopsi dari apa yang dipraktekkan di Amerika. Karena terdapat perbedaan kultur, maka program tersebut mengalami penyesuaian.

"Bullying itu isu yang sangat khusus karena sangat berpengaruh pada pendidikan anak. Kami tidak minta guru, tapi peran siswa yang kami tingkatkan dalam pencegahannya," kata Lucy.

Simak video pilihan di bawah:

Let's block ads! (Why?)

http://regional.liputan6.com/read/3392044/penanganan-perundungan-anak-fokus-di-semarang-dan-makassar

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Penanganan Perundungan Anak Fokus di Semarang dan Makassar"

Post a Comment


Powered by Blogger.