Liputan6.com, Addis Ababa - Perdana Menteri baru Ethiopia, Abiy Ahmed, telah berjanji untuk melanjutkan program reformasi radikalnya, setelah lebih dari 100 orang terluka akibat ledakan bom yang menyerang rapat umum di Addis Ababa pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Mantan tentara berusia 41 yang mulai memimpin sejak April lalu itu, baru saja selesai berbicara ketika apa yang dianggap sebagai granat, dilemparkan ke atas panggung di Alun-Alun Meskel pusat ibu kota.
Dikutip dari The Guardian pada Minggu (24/6/2018), sebuah rekaman video menunjukkan PM Ahmed langsung diselamatkan oleh barisan penjaga keamanan.
Beberapa saat setelahnya, PM Ahmed menggambarkan ledakan itu sebagai "serangan yang diatur dengan baik", tetapi gagal mengenai sasaran.
"Beberapa warga Ethiopia terluka, dan ada beberapa orang yang kehilangan nyawa," kata PM Ahmed dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi nasional Ethiopia.
"Cinta selalu menang. Membunuh orang lain adalah kekalahan. Kepada mereka yang mencoba memisah persatuan kami, saya ingin memberi tahu bahwa Anda belum berhasil," lanjutnya mengecam.
Menurut Menteri Kesehatan Amir Aman, serangan ledakan tersebut setidaknya menyebabkan satu orang tewas, 153 orang terluka, dan 10 lainnya berada dalam kondisi kritis.
Seyoum Teshome, seorang anggota panitia penyelenggara, mengatakan bahwa serangan itu melibatkan sebuah granat. "Seseorang mencoba untuk melemparkannya ke panggung di mana perdana menteri itu berada," kata Teshome.
Saat serangan terjadi, puluhan ribu orang memadati alun-alun di pusat ibu kota untuk mendengarkan pidato PM Amhed, yang kala itu mengenakan kaus warna hijau dan topi fedora.
Para pengamat mengatakan, ukuran kerumunan itu menggarisbawahi dukungan luas untuk pemimpin nasional termuda Afrika tersebut.
Selain itu, hal di atas juga menjadi bukti keinginan mendalam terhadap 100 tahun lebih pemerintahan otoriter di negara yang berlokasi di timur Afrika itu.
PM Ahmed diangkat sebagai perdana menteri pasca-pengunduran diri tidak terduga dari pendahulunya, Hailemariam Desalegn, pada Februari.
Sejak itu, PM Ahmed terus mengatakan bahwa perubahan baik memerlukan dukungan orang banyak, dan tidak jalan untuk kembali.
Inilah, yang menurut pengamat, membentuk rasa kagum yang meluas dari rakyat Ethiopia terhadap PM Ahmed.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PM Ethiopia: Reformasi Tetap Berjalan Meski Bom Melukai Ratusan Orang"
Post a Comment