Kekhawatiran WP KPK terkait potensi terulangnya teror itu bukan isapan jempol. Setidaknya, terduga pelaku penyerangan Novel yang wajahnya sempat dirilis kepolisian itu sempat kepergok beberapa kali mengawasi rumah Novel. "Saya dapat cerita dari penjaga yang berjaga di depan rumah," kata Novel saat dihubungi Jawa Pos.
Menurut Novel, orang-orang mencurigakan itu sering terlihat wara-wiri di sekitar rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bahkan, orang-orang tersebut secara diam-diam mengambil gambar para petugas KPK yang setiap hari berjaga di rumah mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu. ”Mereka ambil foto dari dalam mobil,” ujarnya.
Bukan hanya itu, orang mencurigakan juga pernah kepergok menyamar sebagai tukang ojek online atau aplikasi. Dengan tingkah mencurigakan selama tiga hari, orang tersebut berhenti tidak jauh dari rumah Novel dan mengawasi suasana sekitar.
Saat dihampiri, orang tersebut awalnya kabur. Namun, di hari ketiga orang tersebut akhirnya diamankan pihak keamanan KPK. Ketika ditanya orang tersebut gugup dan kebingungan menjawab pertanyaan pihak keamanan KPK.
Pada sisi lain, merujuk hasil pemeriksaan tim dokter di Singapura, Novel dinyatakan masih belum bisa beraktivitas di KPK. Itu lantaran tumbuhnya selaput pada bagian gusi yang terpasang pada mata kiri penyidik andalan KPK tersebut. Novel yang baru saja pulang dari Singapura pada Rabu 27 Juni 2018 lalu itu harus beristirahat hingga akhir Juli mendatang.
Ikuti berita menarik lainnya di Jawapos
https://www.liputan6.com/news/read/3574704/tim-pencari-fakta-tak-terbentuk-kasus-novel-baswedan-mustahil-terungkapBagikan Berita Ini
0 Response to "Tim Pencari Fakta Tak Terbentuk, Kasus Novel Baswedan Mustahil Terungkap?"
Post a Comment