:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2247973/original/037157300_1528789337-jembatan-darurat-tanggan-sragen.jpg)
Beberapa motor melintasi jembatan itu satu per satu karena jembatan itu tidak bisa untuk bersimpangan. Seorang perempuan di ujung utara harus berpikir sebelum menuruni jembatan itu. Setelah berhenti sejenak di depan pintu jembatan, akhirnya perempuan itu memilih berbalik dan mencari jalan alternatif lainnya.
"Bagi yang tidak punya nyali pasti tak berani melewati jembatan sesek itu," celetuk Nahrowi (52), warga Dukuh/Desa Tanggan, RT 021, Gesi, Sragen, yang setiap harinya melihat aktivitas di jembatan darurat itu saat berbincang dengan Solopos.com, Senin, 11 Juni 2018.
Nahrowi menilai jembatan itu tidak layak sebagai akses penduduk karena terlalu curam. Dia sering melihat warga yang melintas menaiki motor nyaris jatuh saat melewati tanjakan dan turunan terjal itu.
Bagi Nahrowi, kondisi jembatan itu mestinya tidak curam seperti itu tetapi lebih landai sehingga tidak membuat pengguna jembatan waswas. "Tak sedikit yang mau jatuh saat melewati tanjakan," katanya.
Jumadi (47), warga Gesi, Sragen, yang berbincang dengan Nahrowi menganggap Dinas PUPR kurang peka terhadap aspirasi warga. Dia ingat dua pekan lalu warga menyampaikan permintaan adanya jembatan darurat kepada Bupati dan langsung disetujui.
"Tetapi realisasinya seperti ini. Ini jelas tidak layak dilewati dan berisiko," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Hingga kini jembatan Kali Kuto, Batang belum bisa dilewati oleh para pemudik. Kendaraan diarahkan keluar untuk kemudian dimasukan kedalam tol.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Uji Nyali Warga Sragen Lewati Jembatan Curam Kali Tanggan"
Post a Comment