Menurut informasi yang dihimpun Liputan6.com, Bali Process akan terbagi menjadi dua sesi, yakni Government Forum setingkat menteri dan Business Forum.
Hari pertama, 6 Agustus, merupakan sesi diskusi bisnis forum, di mana Eddy Sariaamatdja dan Andrew Forrest bersama-sama akan menyampaikan pidato kunci dan menjadi co-chair diskusi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop bersama-sama menjadi co-chair mewakili unsur pemerintah dalam Bali Process Government Forum.
Sementara hari kedua, 7 Agustus, merupakan sesi puncak Bali Process Official Government and Business Forum, Menlu Retno dan Menlu Bishop akan menyampaikan pidato pembuka mewakili pemerintah Indonesia dan Australia.
Dalam kesempatan itu, Eddy Sariaatmadja akan memaparkan tentang pencapaian Bali Process tahun lalu hingga tahun ini, sedangkan Andrew Forest akan menyampaikan AAA Recommendations Bali Process.
Bali Process terbentuk sejak 2002. Sejak tahun tersebut, forum ini telah berbicara dan melakukan banyak hal demi mengatasi kasus tindak pidana perdagangan orang, perbudakan moderen dan juga irregular movement person.
Berbeda dengan tahun-tahun setelahnya, Bali Process yang diselenggarakan di Perth pada tahun 2017 untuk kali pertamanya menggandeng pelaku bisnis.
Sejak inagurasinya di Perth, Australia pada 24-25 Agustus 2017, Bali Process Government and Business Forum telah menjadi wadah konsultasi bagi puluhan pejabat pemerintah dan pebisnis dari puluhan negara untuk mengentas isu perdagangan dan penyelundupan manusia, serta perbudakan modern.
Meski dikritik berbagai pihak karena sifatnya yang informal dan tidak mengikat, bagaimanapun, pemerintah Indonesia mengklaim bahwa Bali Process tetap memberikan hasil positif dalam mengeradikasi isu perdagangan manusia dan perbudakan modern dalam tataran global.
Terlebih lagi, mengingat sifatnya yang 'informal dan tidak mengikat' justru "memberikan kesempatan bagi negara peserta untuk mengadopsi dan mengimplementasi hasil luaran Bali Process secara fleksibel, sesuai dengan kebutuhan domestik dan regional masing-masing." Demikian seperti dikutip dari Bali Process Ad Hoc Group Country Report.
https://www.liputan6.com/global/read/3611160/pebisnis-indonesia-australia-dan-global-berkumpul-bahas-isu-perbudakan-modernBagikan Berita Ini
0 Response to "Pebisnis Indonesia, Australia, dan Global Berkumpul Bahas Isu Perbudakan Modern"
Post a Comment