Menurut Musabikhun, tak ada yang berbeda cara dia merawat sapi dengan peternak-peternak lainnya. Sapi diberi makan jerami, konsentrat, serta pakan tambahan lainnya.
Namun, sapinya ternyata bisa tumbuh sampai memiliki bobot 1,1 ton. Di negara asalnya, sapi Simmental memang dikenal memiliki kecepatan tumbuh cepat dan ukuran tubuh yang besar. Konon, ia berasal dari daerah Simme, Swiss.
"Saya buka harga pertama Rp 75 juta," ucap Musabikhun, Selasa, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 7 Agustus 2018.
Meski begitu, ia tetap membuka peluang bagi yang tertarik untuk menawar. Namun, penawaran tipis. Sebab, ia mengaku telah mengeluarkan banyak biaya untuk membesarkan si sapi Simmental ini.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Lily Purwati mengatakan kontes ternak di Purbalingga adalah upaya pemerintah untuk memacu pelaku usaha hewan ternak untuk lebih produktif. Dengan begitu, pada tahun 2026 Purbalingga bisa berswasembada daging sapi.
Seperti diketahui, hingga saat ini, Indonesia, termasuk Purbalingga masih mengandalkan daging sapi impor untuk memenuhi kebutuhan. Padahal, dari hari ke hari, konsumsi daging sapi semakin tinggi.
"Silakan para peternak untuk berlomba-lomba agar hewan ternaknya lebih produktif sehingga kita bisa berswasembada daging sapi dan tidak lagi impor," ujar Lily.
Dia mengklaim, secara geografis Purbalingga sangat potensial untuk mengembangkan peternakan sapi. Ada pula lahan tandus tak produktif yang bisa ditanami rumput sebagai pakan ternak.
"Ini bisa memenuhi pakan ternak sebanyak 245 ribu satuan ternak," ucapnya.
Plt. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pun mendukung pengembangan peternakan di wilayah lereng Gunung Slamet ini. Ia bahkan berwacana akan menyulap wilayah Pakejen, Kutasari jadi destinasi wisata edukasi peternakan.
Simak video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sapi Jumbo 1,1 Ton di Purbalingga, Siapa Mau Beli untuk Idhul Adha?"
Post a Comment