:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1735195/original/041555700_1507625301-AP17276441084808.jpg)
Meski mendapat kecaman keras, namun para pemimpin sayap kanan Eropa menyambut baik langkah Austria tersebut, termasuk di antaranya partai-partai oposisi Austria. Kelompok Sosial Demokrat berhaluan kiri tengah menyebutnya "hal masuk akal pertama yang dilakukan pemerintah berkuasa saat ini".
Namun, Partai Hijau menunjukkan bahwa langkah tersebut dapat berfungsi sebagai kemenangan propaganda bagi pemerintah Turki.
Erdogan, berbicara pada hari Sabtu, menegaskan, "Mereka mengatakan akan menendang orang-orang religius kita keluar dari Austria. Apakah Anda pikir kami tidak akan bereaksi jika hal semacam itu terjadi?".
"Itu berarti kita harus melakukan sesuatu."
Sekitar 360.000 orang asal Turki tinggal di Austria, termasuk 117.000 di antaranya adalah warga negara Turki.
Hubungan antara Ankara dan Wina telah tegang sejak kudeta gagal terhadap Erdogan pada tahun 2016.
Adapun pidato Erdogan dilakukan menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada 24 Juni di mana ia dinilai menghadapi oposisi yang perlawanan keras dari kubu oposisi.
Pemerintah Austria telah melarang pejabat Turki mengadakan pertemuan di negara itu sebelum jajak pendapat.
https://www.liputan6.com/global/read/3556175/austria-akan-tutup-7-masjid-dan-usir-para-imam-turki-meradangBagikan Berita Ini
0 Response to "Austria Akan Tutup 7 Masjid dan Usir Para Imam, Turki Meradang"
Post a Comment