:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2251570/original/016860100_1529111044-KETUPAT_LEBARAN-Muhamad_Ridlo.jpg)
Kamis malam, 14 Juni 2018, atau malam Idul Fitri, masjid-masjid dan musala di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran, Banyumas mengumandangkan takbir. Warga pun memasak untuk keperluan lebaran.
Begitu pula dengan Sarno (50), warga Grumbul Kalimanggis RT 03/03, Desa Dukuhwaluh. Sekitar waktu salat Isya, ia mulai merebus ketupat.
Demi mendengar kumandang takbir dan suara berduk bertalu-talu, ia pun tergerak hatinya. Barangkali, awalnya, ia hanya berniat meninggalkan dapur sebentar.
Sama dengan Sarno, tetangga berimpitan rumah, Yani (30), pun melakukan hal yang sama. Saat itu, ia pun tengah merebus ketupat.
Namun, sekitar pukul 20.30 WIB, mendadak ia mencium bau sangit asap pekat. Tetapi, bau sangit itu bukan berasal dari tungkunya. Ternyata, kobaran api berasal dari rumah tengganya.
Celakanya, saat ia menyadari, api sudah kadung menjilat rumahnya. Yani pun keluar rumah dan berteriak minta tolong.
"Melihat kejadian tersebut Ibu Yani langsung berteriak minta tolong namun api sudah terlanjur besar dan Bu Yani sempat pingsan," ucap Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Adi Chandra, Jumat, 15 Juni 2018.
https://www.liputan6.com/regional/read/3561352/ketupat-lebaran-membawa-duka-di-banyumas-ada-apaBagikan Berita Ini
0 Response to "Ketupat Lebaran Membawa Duka di Banyumas, Ada Apa?"
Post a Comment