:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1819622/original/055402900_1515007453-SEPEDA_GANTUNG-Muhamad_Ridlo.jpeg)
Sepeda gantung menjadi favorit turis Baturraden di tahun 2017. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Sementara itu, salah satu karyawan yang bertugas di pintu masuk Lokawisata Baturraden, Maskuri, mengatakan pada bulan Ramadan 2018 banyak pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut. Bahkan sebagian dari mereka sudah tiba sejak jam 10.00 WIB.
Jumlah pengunjung selama bulan Ramadan 2018 ini, kata dia, rata-rata sekitar 100 orang lebih per hari.
Sambut Lebaran Kepala Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden Joko Haryanto memperkirakan pengunjung objek wisata tersebut akan melonjak secara signifikan saat libur Lebaran 2018 mendatang.
Karena itu, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut wisatawan mulai dari pembenahan fasilitas bagian dalam hingga area parkir.
Pihaknya menargetkan 120.000 wisatawan akan mengunjungi objek wisata tersebut pada Libur Lebaran 2018, dan target kunjungan tersebut dimulai pada hari Lebaran hingga H+15.
Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya, untuk meningkatkan keamanan di area objek wisata saat libur Lebaran 2018 untuk menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke Barurraden.
Ramadan dan Lebaran Pengamat Pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, mengatakan pengelola objek pariwisata perlu memanfaatkan momentum bulan Ramadhan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Meskipun bulan puasa, aktivitas wisata biasanya tetap dapat berjalan, meskipun tidak semua objek dan daya tarik wisata dapat ditawarkan saat Ramadan, khususnya wisata kuliner pada siang hari.
Dia menjelaskan, saat pagi hingga sore biasanya akan dimanfaatkan untuk ngabuburit, sedangkan malam hari biasanya digunakan untuk wisata kuliner dan belanja.
Objek wisata yang biasa dikunjungi pagi sampai sore, antara lain wisata religi di masjid yang punya nilai sejarah dan budaya, gedung bioskop, perpustakaan atau galeri, museum, sarana rekreasi, dan lain sebagainya.
Sedangkan pada malam hari, tempat-tempat seperti pusat kuliner dan pusat perbelanjaan akan ramai dikunjungi.
Karena itu, guna menarik minat wisatawan, maka pengelola objek wisata perlu memperhatikan sejumlah hal.
"Pertama, agar menciptakan suasana Ramadan di masing-masing objek. Misalnya dengan menyiapkan kemudahan bagi wisatawan untuk menjalankan ibadah salat, dengan menata atau menambah tempat salat di objek wisata," katanya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ngabuburit Syahdu di Lokawisata Baturraden Banyumas"
Post a Comment