Search

70 Tahun Israel dan Fenomena Blood Moon 27 Juli 2018 Picu Ramalan Kiamat

Seorang pemuka agama, Paul Begley menganggap fenomena blood moon kali ini bukan peristiwa biasa, melainkan tanda-tanda akhir zaman. Dengan kata lain, peristiwa langit itu konon adalah petunjuk bahwa kiamat sudah dekat.

"Ini adalah tanda akhir zaman. Fenomena blood moon terpanjang abad ini, terjadi tepat tahun ke-70 Israel menjadi sebuah bangsa," kata dia, seperti dikutip dari express.co.uk.

"Itu juga terjadi pada tahun yang sama ketia Yerusalem telah dinyatakan sebagai kota Tuhan yang kekal, bertepatan dengan letusan gunung berapi di Hawaii."

Ia kemudian mencocokkan ramalannya itu dengan petikan kitab suci Yoel 2:30-31. "Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tugan yang hebat dan dahsyat itu."

Ramalan senada juga pernah muncul saat fenomena serupa pada 2015. Kebetulan gerhana bulan kala itu berdekatan dengan Paskah 5 April 2015.

Fenomena itu menjadi bagian dari rangkaian empat gerhana bulan total -- 15 April 2014, 8 Oktober 2014, 4 April 2015, dan 28 September 2015. Yang disebut lunar tetrad.

Seorang pemuka agama, John Hage yakin, momen tersebut akan mengubah dunia, seperti yang diramalkan -- nurbuat tentang tanda-tanda 'hari Tuhan yang dahsyat'. Yakni, "matahari menjadi gelap dan bulan menjadi semerah darah."

Penulis buku 'Four Blood Moons' tersebut berpendapat, gerhana yang jatuh pada akhir pekan Paskah adalah tanda bahwa 'sesuatu yang dramatis' akan terjadi. Mungkin bukan kiamat, namun, pastinya akan mengubah seluruh dunia.

"Saya yakin, kita akan melihat sesuatu yang dramatis terjadi di Timur Tengah, yang melibatkan Israel. Peristiwa itu akan mengubah jalannya sejarah di Timur Tengah dan berdampak pada seluruh dunia," kata dia, seperti dikutip dari Daily Mail.

Hagee menyebut, tetrad yang berdekatan dengan Paskah atau hari keagamaan lain akan disusul peristiwa besar.

Pada 1493, terjadi pengusiran orang-orang Yahudi di Spanyol. Tetrad kedua terjadi pada tahun 1949, tepat setelah negara Israel didirikan. Dan yang terakhir, pada tahun 1967. Tetrad terjadi selama Perang Enam Hari antara Arab dan Israel.

Namun, Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin berharap agar masyarakat Indonesia tidak mempercayai berbagai hal mistis maupun mitos terkait gerhana

"Itu semuanya mitos, ya semestinya masyarakat tidak mempercayai hal-hal seperti itu," ujar Thomas saat dihubungi Liputan6.com saat itu.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/global/read/3569323/70-tahun-israel-dan-fenomena-blood-moon-27-juli-2018-picu-ramalan-kiamat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "70 Tahun Israel dan Fenomena Blood Moon 27 Juli 2018 Picu Ramalan Kiamat"

Post a Comment


Powered by Blogger.