Tapanuli Tengah - Tanggal 6 Juli 2018 silam menjadi hari bahagia bagi pasangan asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Frengki Aritonang (32) dan Dewi Sartika Boru Hutauruk (28). Biduk rumah tangganya kembali dikaruniai seorang bidadari kecil. Bayi ke empat tersebut mereka beri nama Wahyuni Aritonang.
Di awal kelahiran, Wahyuni tampak sehat seperti bayi pada umumnya. Petaka mulai datang dua minggu setelah kelahiran Wahyuni. Bayi mungil ini divonis mengidap pembengkakan pembuluh darah. Frengki dan Dewi panik. Mereka bingung mau membawa buah hatinya berobat ke mana.
Di usianya yang masih dua bulan, Wahyuni harus menahan sakit. Dia terus menangis. Mulanya, Wahyuni mengalami demam tinggi, lalu terjadi pembengkakan di bagian kepala belakang. Bahkan kini, kulit kepalanya mulai terkelupas hingga bagian leher. Bagian tubuhnya itu mengeluarkan darah dan nanah.
Saat kondisinya makin memburuk, Frengki dan Dewi membawa Wahyuni ke Puskesmas di kawasan Sibabangun, Medan. Pihak Puskesmas kemudian merujuk Wahyuni ke RSUD Pandan. Satu minggu dirawat, kondisi Wahyuni tak kunjung membaik. Hanya terjadi penyusutan pmbengkakan.
"Kami semakin khawatir. Cuma ingin anak kami sembuh," kata Frengki sambil berlinang air mata di rumahnya, Dusun III, Desa Mombang Boru, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).
https://www.liputan6.com/regional/read/3635291/kisah-bayi-wahyuni-kulit-kepala-terkelupas-tidur-beralas-daun-pisangBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Bayi Wahyuni, Kulit Kepala Terkelupas Tidur Beralas Daun Pisang"
Post a Comment