Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi terus melemah pada pekan ini. Pelaku pasar memantau pergerakan mata uang Garuda dengan bayang-bayang menuju level Rp 13.950 per dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada di posisi 13.902 per dolar AS pada perdagangan hari ini (20/6/2018).
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga mengungkapkan, dolar AS menekuk seluruh mata uang negara berkembang, termasuk kurs rupiah. Menurutnya, rupiah berpotensi melemah pekan ini apabila dolar AS terus menguat dan sentimen risiko memburuk karena situasi perdagangan global.
"Rupiah terancam terus melemah pekan ini karena masalah perdagangan menggerus selera pada mata uang berisiko. Pasar akan memantau apakah apresiasi dolar AS membuat rupiah bergerak menuju 13.950," ujar Lukman dalam ulasannya di Jakarta, Rabu ini.
Ia menjelaskan, hubungan atau situasi perdagangan antara AS dan China semakin tegang. Kondisi perang dagang ini menambah kegelisahan pasar dan memperburuk situasi untuk pasar negara berkembang.
Belum lagi prospek kenaikan suku bunga AS, diakuinya dapat memicu kekhawatiran arus modal keluar dari pasar berkembang. Akan tetapi, masalah perdagangan global juga menjadi risiko besar.
"Ketegangan perdagangan dapat menimbulkan kekhawatiran pada memburuknya proteksionisme global yang berdampak negatif pada pertumbuhan pasar berkembang. Karena itu, mata uang dan saham pasar berkembang dapat semakin melemah," terang Lukman.
Lebih jauh ia menilai, ancaman dari Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap China membuat pasar keuangan bergejolak dan investor pun waspada.
Trump membuat perkembangan mengejutkan dengan menyampaikan rencananya untuk memberlakukan tarif pada barang China senilai USD 200 miliar lagi.
Tindakan ini, diakui Lukman, dapat memperburuk hubungan perdagangan AS dan China dan memicu kekhawatiran terjadinya perang dagang global.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perang Dagang AS-China Jadi Peluang RI Buat Kembangkan Pasar"
Post a Comment