Liputan6.com, Garut - Fahriza (19) siswa SMAN 20 Garut, Jawa Barat hanya bisa pasrah setelah ijazah sekolahnya ditahan pihak sekolah hampir dua tahun. Rahmawati (53), orangtua Fahriza mengaku ijazah anaknya 'parkir' di sekolah lantaran dia belum melunasi iuran sekolah.
"Bukannya tidak mau membayar, tapi memang belum ada uangnya, kalau sudah ada kami pasti membayarnya," ujar Rahmawati, Kamis, 29 Maret 2018.
Menurutnya, tunggakan iuran yang belum dibayarnya adalah Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) sebesar Rp 3,4 juta.
Namun, kata dia, pihak sekolah tetap mewajibkan dirinya membayar iuran itu secara utuh jika ingin mendapatkan ijazah tersebut. "Padahal, kami juga mau membayar," kata dia.
Selama dua tahun ijazah itu tertahan di sekolah, dia sudah beberapa kali melakukan pendekatan kepada pihak sekolah agar bisa menyerahkan ijazah putra kesayangannya itu. Namun, hasilnya nihil.
"Seharusnya pihak sekolah bijak, lagian kami juga mau membayar," ungkap dia.
Dalam pertemuan terakhir yang dilakukan dua hari lalu, ia mengaku membawa uang sebesar Rp 2 juta hasil pinjaman tetangga untuk menebus ijazah itu. Namun, bukannya melunak, malah pihak sekolah seolah mengabaikan niat baik tersebut, dan tetap meminta agar melunasi iuran secara utuh. "Kami mohon bantuannya harus bagaimana lagi, kami telah berusaha," keluh Rahmawati.
http://www.liputan6.com/regional/read/3416586/diduga-karena-menunggak-iuran-ijazah-siswa-sma-garut-ditahan-sekolahBagikan Berita Ini
0 Response to "Diduga karena Menunggak Iuran, Ijazah Siswa SMA Garut Ditahan Sekolah"
Post a Comment