:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/911347/original/088539300_1435323510-20150626-wawancara-direktur-utama-bank-mandiri-jakarta-budi-gunadi-sadikin.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dan pemerintah sedang bernegosiasi soal harga hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia. Hal tersebut dilakukan setelah pemerintah memiliki referensi harga saham.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah sedang tawar menawar hak partisipasi Rio Tinto untuk dikonversi menjadi saham Freeport Indonesia sebesar 40 persen. Ini untuk menggenapi kepemilikan saham Freeport Indonesia oleh pemerintah menjadi 51 persen. Namun dia tidak membicarakan detail proses penawaran.
"Itu saya enggak bisa ngomong. tapi sudah tek-tok (tawar menawar) lah," kata Budi di sela diskusi pertambangan, di Jakarta, Rabu (22/3/2018).
Tawar menawar tersebut dilakukan, setelah pemerintah telah memiliki referensi harga hak partisipasi Rio Tinto pada kegiatan operasional pertambangan Freeport Indonesia, di Grasberg Papua. Namun dia tidak bisa menyebutan.
"Nanti juga lagi negosiasi lagi tawar-tawar. Mungkin kita enggak bisa ngomong, tapi range harga sudah ada," tuturnya.
Budi memberi gambaran, harga referensi hak partisipasi Rio Tinto yang dijadikan acuan pemerintah, tidak jauh dari perhitungan harga yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga keuangan internasional.
"Di semua analyst research itu kan ada Deutche Bank, HSBC, Credit Swiss, Morgan Stanley itu ditulis secara rinci. dihitung komponen ininya, dihitung komponen smelter (Freeport Indonesia). Ada angkanya secara detail ada. Enggak banyak beda," kata mantan Dirut Bank Mandiri itu.
http://bisnis.liputan6.com/read/3394090/inalum-mulai-tawar-menawar-harga-saham-rio-tinto-di-freeportBagikan Berita Ini
0 Response to "Inalum Mulai Tawar Menawar Harga Saham Rio Tinto di Freeport"
Post a Comment