:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2029731/original/029105600_1521972067-teroris_muara_enimm.jpeg)
Liputan6.com, Palembang - Para terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen Khusus Antiteror (Densus AT) 88 Polda Sumatera Selatan (Sumsel) akhir tahun 2017, menggunakan musala di Kabupaten Muara Enim sebagai markasnya.
Saat anggota kepolisian melakukan reka ulang, pada Kamis 22 Maret 2018, empat orang terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Muara Enim, dibawa ke Musala di Desa Lacah, Kecamatan Lubai Ulu, Muara Enim, Sumsel.
Keempat terduga teroris tersebut yakni mantan Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N), Solihin (38),warga Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim, Suwarto alias Abu Jakfar, warga Kelurahan Pasar 2 Kabupaten Muara Enim.
Lalu, Slamet (23), warga Desa Lubai Persada, Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim dan Zulkarnaen (36), warga Desa Markisa, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel, yang ditangkap di Kecamatan Lubai, Muara Enim.
Kapolsek Rambang Lubai AKP Indra Kusuma mengatakan musala tempat reka ulang memang menjadi markas para teroris. Sebanyak 30 adegan reka ulang yang dilakukan empat terduga teroris secara bergantian.
“Proses reka ulang kemarin berlangsung lancar aman dan kondusif. Pengawalan dijaga ketat oleh petugas kepolisian Muara Enim dan 20 anggota Densus AT88 Polda Sumsel yang diketua oleh AKP Nirwan,” ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu (25/3/2018).
Adegan reka ulang disaksikan langsung oleh tiga orang anggota tim kejaksaan agung RI, yakni Poerwoko Hadi Sasmito , Ika Safitri dan Juwit Patty.
http://news.liputan6.com/read/3404657/musala-di-kabupaten-muara-enim-jadi-markas-teroris-sumselBagikan Berita Ini
0 Response to "Musala di Kabupaten Muara Enim Jadi Markas Teroris Sumsel"
Post a Comment