Liputan6.com, Banjarnegara - Barangkali, bagi anak-anak, seluruh permukaan Bumi ini adalah tempat bermain. Hal ini juga terlihat pada betapa cerianya anak-anak korban gempa Banjarnegara, Jawa Tengah, walau hidup di pengungsian ketika bersenda gurau.
Hidup di pengungsian lebih dari dua pekan tak membuat anak-anak kehilangan dunianya. Mereka tetap bermain, belajar, dan tentu bertengkar.
Bagi para pengungsi, keceriaan anak-anak menjadi pelipur lara setelah dua pekan lebih mengungsi akibat gempa Banjarnegara. Tak jarang, orangtua pun turut terlibat dalam permainan anak-anak. Mereka hanyut dan sesaat melepas kesedihan akibat kehilangan harta benda.
Tetapi tak bisa dipungkiri, anak-anak ini adalah kelompok rentan dalam kondisi pengungsian yang serba terbatas. Di balik keceriaan anak-anak, tersimpan luka mendalam akibat trauma gempa.
Sebab itu, Tim Penanganan Korban Bencana Gempa Kalibening, Banjarnegara secara khusus melakukan penanganan trauma pasca-gempa (trauma healing) untuk anak-anak.
Beragam cara dilakukan, mulai permainan edukatif, bermain bersama, menonton video, belajar bersama, hingga mengajak anak-anak ke rungan terbuka di luar posko pengungsian. Relawan berupaya agar anak-anak tak tercerabut dari dunianya.
Khusus penanganan trauma pasca-gempa bagi anak-anak, tim kesehatan menggandeng relawan dari berbagai lembaga untuk mendampingi anak-anak pengungsi gempa Banjarnegara. Mereka, berada di 14 posko (sebelumnya 15 posko) pengungsian yang tersebar di empat desa.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Potret Ceria Bocah-Bocah di Tengah Duka Gempa Banjarnegara"
Post a Comment