:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2036071/original/028735900_1522155332-20180327-Pasar-Apung-IA1.jpg)
Tambahan lainnya di lokasi siring ini pun banyak digelar penganan dan makanan cemilan seperti jagung rebus, jagung bakar, roti bakar, aneka jus, kacang rebus dan goreng serta ada jualan bakso, gado-gado dan nasi kuning.
Lokasi kuliner ini pun digelar begitu saja di tepian sungai, pembeli duduk di atas hamparan tikar, karpet atau tempat duduk yang didesain penjual sedemikian rupa hingga sangat asyik untuk lokasi "ngobrol" hingga malaman.
Tak jauh dari pusat kuliner itulah terdapat dermaga sekitar 80 kelotok wisata yang siap memanjakan penikmat susur sungai menikmati malam Ramadhan di kawasan yang belakangan sudah banyak diminati pengunuung itu. Tercatat tak kurang 6.000 pengunjung setiap minggunya.
Penikmat wisata susur sungai ini tak hanya penduduk lokasi dan kawasan-kawasan lain di Provinsi Kalimantan Selatan, tak sedikit pula yang berasal dari luar daerah, Kalteng, Kaltim, Pulau Jawa, Sumatera. Bahkan dari Singapura dan Malaysia.
Tren meningkat Berdasarkan informasi dari pengemudi kelotok, selama Ramadhan ini wisata susur Sungai Martapura di wilayah siring sungai Kota Banjarmasin ada mengalami peningkatan, khususnya saat malam Ramadhan saat ini.
"Antara pukul 19.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita, penumpang yang ingin melakukan wisata susur sungai cukup banyak setiap malamnya di bulan suci Ramadan ini," ujar seorang pengemudi kelotok, Muhammad.
Dia pun merasa aneh hingga begitu banyaknya para pengunjung di siring sungai yang melakukan wisata susur sungai sekitar sepuluh menit itu. Susur sungai ini menempuh jarak dari siring sungai Jalan Piare Tendean berputar ke Jembatan Pasar Lama dan siring Balaikota Banjarmasin.
"Sampai-sampai kelotok kita tidak ada yang lama-lama 'nganggur' menunggu antrean selama malam Ramadhan ini. Minimal tiga kali giliran mengangkut penumpang setiap malamnya itu," kata warga Basirih, Banjarmasin Utara tersebut.
Padahal, kata Muhammad, sebelum bulan Ramadan, maraknya wisata susur sungai itu hanya pada hari Sabtu dan Minggu, tapi di bulan Ramadan ini hampir setiap hari.
"Makanya dalam hati kita bertegur juga, dari mana orang-orang ini datangnya, sebab bisa dibilang ribuan orang setiap malamnya itu, sebab bisa dihitung ada puluhan kelotok yang setiap berangkatnya itu sekitar 25 orang diangkutnya," katanya.
Namun, dia merasa bersyukur mendapatkan berkah rezeki yang cukup banyak dan dia yakin ini adalah berkah bulan suci Ramadan. "Moga kondisi ini akan terus semarak hingga berakhirnya Ramadan nanti," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhak menyatakan, kelangsungan wisata susur sungai dan wisata di siring sungai Martapura menunjukkan kemajuan setiap waktu.
Dia berpesan agar semuanya menjaga keselamatan, khususnya yang melakukan wisata susur sungai agar tidak berada di atas kapal sebab sangat berbahaya.
"Makanya kita minta juga transportasi wisata sungai agar melengkapi standar keamanan, karena ini penting untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Iptu Candra menggendong sejauh 5 km agar Isak mendapat pertolongan di puskesmas.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Coba Wisata Susur Sungai Martapura pada Malam Ramadan Ini?"
Post a Comment