Jumlah Rekening Bank Naik 4,57 Juta Pada Februari

Liputan6.com, Jakarta -Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan total rekening simpanan per Februari 2018 mencapai 250.866.218 rekening, naik 4.572.841 rekening atau 1,86 persen dibanding posisi bulan sebelumnya 246.293.377 rekening. Rekening simpanan dengan nilai saldo di atas Rp 2 miliar turun tipis, namun secara nilai simpanan justru naik.

Dari keterangan resmi LPS, Jakarta, Kamis (29/3/2018), total simpanan di bank umum per Februari 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen, dari Rp 5.314,32 triliun di Januari 2018 menjadi Rp 5.334,45 triliun di Februari 2018.

Bank umum peserta penjaminan per Februari 2018 berjumlah 115 bank. Terdiri dari 102 bank umum konvensional dan 13 bank umum syariah. Bank umum konvensional, terdiri dari 4 bank pemerintah, 25 bank pemerintah daerah, 64 bank umum swasta nasional dan 9 kantor cabang bank asing.

Untuk simpanan dengan nilai saldo sampai dengan Rp 2 miliar, jumlah rekening bank meningkat sebesar 1,85 persen, dari 246.041.976 rekening pada Januari 2018 menjadi 250.615.670 rekening di Februari ini. Jumlah nominal simpanannya naik 0,027 persen dari posisi akhir Januari 2018 sebesar Rp 2.309,05 triliun menjadi Rp 2.309.68 triliun di akhir Februari 2018.

Sedangkan untuk simpanan dengan nilai saldo di atas Rp 2 miliar, jumlah rekeningnya turun 0,34 persen, dari 251.401 rekening menjadi 250.548 rekening di Februari ini. Sementara itu, untuk jumlah nominal simpanan mengalami kenaikan tipis sebesar 0,65 persen dari Rp 3.005,27 triliun menjadi Rp 3.024,77 triliun pada bulan kedua ini.

Dilihat dari jenis simpanan, data LPS menunjukkan, jenis simpanan yang jumlah rekening bank mengalami kenaikan paling tinggi adalah giro. Kenaikannya mencapai 4,77 persen dari 3.071.363 rekening di Januari 2018, menjadi 3.217.788 rekening di Februari 2018.

Sementara itu, giro juga mengalami kenaikan nominal tertinggi dibandingkan jenis simpanan lain, yaitu 1,72 persen, dari Rp 1.267,58 triliun di Januari 2018 menjadi Rp 1.289,43 triliun di Februari 2018.

Let's block ads! (Why?)