:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2009977/original/013039300_1521443852-Amran_Sulaiman_melantik_13_Pejabat_Eselon_II.jpg)
Indonesia mengekspor 57 ribu ton jagung ke Filipina pada pekan lalu. Jagung tersebut merupakan hasil panen di Gorontalo.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Istana Kepresidenan. "Kami melaporkan kemarin yang ekspor jagung dari Indonesia ke Filipina, 57 ribu ton. Rencana target Gorontalo saja 100 ribu ton," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/2/2018).
Dia menjelaskan, untuk selanjutnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan jagung asal Indonesia juga bisa masuk ke pasar Malaysia. Selain dari Gorontalo, jagung produksi Sumbawa dan Sulawesi Selatan juga berpotensi untuk diekspor.
"(Produksi jagung tahun ini?) Mudah-mudahan bisa 24 juta ton. Nanti selanjutnya kita ekspor dari Sumbawa, Sulawesi Selatan. (Target ekspor selanjutnya?) Ke Malaysia. Karena Malaysia butuh 3 juta ton. Filipina 1 juta ton," kata dia.
Amran menuturkan, adanya ekspor tersebut diharapkan bisa mengatasi anjloknya harga jagung di tingkat petani. Sebab, saat ini jagung petani jatuh di kisaran Rp 2.000-Rp 2.500 per kg.
"Sekarang ini harga jatuh nih di lapangan. Ada Rp 2.000-Rp 2.500. Makanya solusinya adalah kita ekspor. Dulu kita impor 3,6 juta ton, Rp 10 triliun. Sekarang ini ekspor," kata dia.
Jokowi Tinjau Langsung Padi Varietas Inpari
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kesedihan Mentan saat Melantik 13 Pejabat Eselon II"
Post a Comment