:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1994866/original/062103000_1521023795-Mana-Lebih-Aman-Air-Mineral-Kemasan-atau-Air-Rebusan-By-Tendo-shutterstock.jpg)
Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) menegaskan bahwa Kesehatan dan keselamatan konsumen merupakan prioritas utama produsen AMDK.
"Semua produk anggota ASPADIN wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait keamanan dan mutu pangan," ujar Ketua ASPADIN Rachmat Hidayat.
Rachmat menegaskan bahwa seluruh anggota ASPADIN mendapatkan pengawasan oleh lembaga yang berwenang, dilakukan secara berkala untuk memastikan pemenuhan produk terhadap ketentuan SNI dan BPOM. Pengawasan dimulai dari air sumber, kemasan, proses produksi sampai dengan produk akhir.
"Sebagai bagian dari produk, pengawasan mutu juga dilakukan terhadap kemasan, mengacu pada peraturan BPOM tentang pengawasan kemasan pangan,"“ kata Rachmat.
Menurut Rachmat, saat ini, mikroplastik menjadi topik yang berkembang dan dibahas dalam berbagai konteks yang berbeda. Secara lokal maupun global, belum ada kerangka peraturan, metodologi baku untuk pengujian mikroplastik dalam produk pangan, maupun penelitian yang memadai dan konsensus ilmiah tentang potensi dampak partikel mikroplastik terhadap kesehatan. “Kami akan terus mengikuti perkembangan terkait dengan isu mikroplastik ini,” ujar Rachmat.
Masih dalam Kajian
Terkait isu mikroplatik ini, Danone Waters menyatakan tidak dalam posisi untuk berkomentar. Sebab, beberapa aspek dari metodologi pengujian yang digunakan masih belum jelas. Selain itu tidak ada bukti perbedaan statistik signifikan yang bisa digunakan sebagai pembanding terhadap angka acuan (nol).
Secara umum, data mengenai topik ini masih sangatlah terbatas dan kesimpulan yang diambil berbeda secara dramatis dari satu penelitian ke penelitian lainnya. Sebagai contoh, penelitian yang baru diterbitkan dalam jurnal Water Research bulan Februari 2018 menyimpulkan bahwa tidak ada jumlah mikroplastik yang relevan secara statistik yang dapat ditemukan di dalam air yang dikemas menggunakan botol plastik tunggal.
Sumber air yang digunakan Danone Waters terlindungi secara alami dan geologis dan terjaga dari aktifitas yang dilakukan oleh manusia.
"Menjaga kemurnian sumber air dan kandungan mineral alaminya memerlukan kualitas kemasan yang tinggi dan kami melakukan pengujian kualifikasi sebelum kemasan tersebut digunakan," demikian penjelasan tertulis dari Danone.
Seluruh kemasan yang digunakan berjenis food grade (aman digunakan sebagai kemasan pangan) dan unsur dalam kemasan tersebut tidak bermigrasi ke dalam air. Proses pembotolan produk disebut telah mengikuti standar tertinggi dalam kebersihan, kualitas dan keamanan pangan.
"Di Danone Waters, kami tetap berkomitmen untuk mengurangi dampak kemasan kami melalui pendekatan sirkular terhadap penggunaan plastik untuk menjaga plastik tetap dalam lingkup ekonomi serta mengurangi dampaknya terhadap alam."
http://news.liputan6.com/read/3382675/mikroplastik-dalam-air-minum-kemasan-begini-imbauan-bpomBagikan Berita Ini
0 Response to "Mikroplastik dalam Air Minum Kemasan, Begini Imbauan BPOM"
Post a Comment