:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2017554/original/001551300_1521615835-IMG-20180320-WA0028.jpg)
Liputan6.com, Surabaya - Puluhan nasabah Bank Mandiri Surabaya menggeruduk kantor cabang di gedung Graha Pena Surabaya, Senin, 19 Maret 2018. Mereka hendak menanyakan dan memblokir kartu anjungan tunai mandiri (ATM), karena saldo tabungannya sering berkurang misterius hingga puluhan juta.
Nanang Purwono, salah satu korban raibnya saldo tabungan itu, menceritakan peristiwa berawal saat menerima laporan telepon dari call center pada Sabtu, 17 Maret 2018. Bank Mandiri mengkonfirmasi apakah benar Nanang bertransaksi sebesar Rp 100 ribu dan mentransfer uang 200 ringgit.
"Awalnya, saya menerima telepon dengan kata-kata seperti itu," kata Nanang saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Maret 2018.
Saat itulah, pria yang kesehariannya bekerja di televisi swasta di Jatim itu kaget. Ia tidak merasa tidak mengirim uang kepada siapapun, apalagi dalam nilai uang ringgit.
"Setelah saya mengatakan tidak pernah mentransfer dengan mata uang ringgit, Penelpon kemudian menyampaikan kalau rekening saya dibobol dan mengabarkan akan diblokir," jelasnya.
Ia menyatakan bank juga mengarahkan agar mengurus membuka blokir rekening pada Senin, 19 Maret 2018, di kantor terdekat. "Makanya saya urus hari ini," kata Nanang.
Selain Nanang, ternyata sudah terdapat dua puluhan nasabah lainnya mengantre di bank tersebut yang mengalami masalah serupa. Kebanyakan korban mengaku berkantor di sekitar Gedung Graha Pena Surabaya, termasuk beberapa teman kantor Nanang.
http://regional.liputan6.com/read/3393937/telepon-dari-call-center-bongkar-kasus-skimming-puluhan-nasabah-bank-mandiri-surabayaBagikan Berita Ini
0 Response to "Telepon dari Call Center Bongkar Kasus Skimming Puluhan Nasabah Bank Mandiri Surabaya"
Post a Comment