:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2220983/original/014218400_1526876466-AC-Milan-Fiorentina6.jpg)
Liputan6.com, Milan - Ancaman sanksi dari UEFA tampaknya benar-benar mengguncang internal AC Milan. Kabarnya, hubungan pemilik AC Milan, Yong Hong Li dan CEO Marco Fassone merenggang setelah keputusan UEFA itu keluar.
Seperti dilansir Football Italia, Li menuding Fassone tidak bekerja cukup keras untuk meyakinkan UEFA mengenai kondisi finansial AC Milan. Fassone sendiri memang beberapa kali bertemu perwakilan UEFA untuk membahas kondisi finansial AC Milan sebelum keputusan ini diumumkan.
Dalam beberapa pertemuan itu, Fassone disebut berusaha meyakinkan UEFA agar memberi AC Milan kelonggaran. Namun negosiasi yang ditawarkan Fassone sepertinya gagal.
UEFA memutuskan AC Milan telah melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP) setelah menggelontorkan dana sekitar 200 juta euro untuk transfer pemain. UEFA pun mengancam AC Milan dengan tiga sanksi, salah satunya adalah larangan bermain di Liga Europa.
Selain larangan itu, AC Milan juga berisiko terkena denda dan pemotongan hadiah. Sanksi serupa pernah diterima klub lain yaitu PSG, Manchester City, dan Besiktas.
AC Milan dihadapi tiga opsi sanksi yang akan diterimanya dari UEFA terkait Financial Fair Play.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Internal AC Milan Retak Gara-Gara Sanksi UEFA"
Post a Comment