Search

Melihat Kesiapan Asia Tenggara Menerima Kehadiran Kekuatan Besar Global

Liputan6.com, Jakarta - Jika negara super power global lainnya ingin masuk ke peta geopolitis suatu kawasan, tidak terkecuali Asia Tenggara, maka investasi berkualitas adalah kunci utamanya.

Pendapat yang disampaikan oleh kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Dr Siswo Pramono itu merupakan tanggapan terhadap adu pengaruh berbagai kekuatan global di kawasan Asia Tenggara.

"Tentunya investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi, atau dengan kata lain mendukung ketahanan nasonal. Hal ini jika terpelihara baik, dan kemudian dibawa ke forum regional ASEAN, maka dapat memberikan daya tawar tinggi kawasan," jelas Dr Pramono ketika ditemui di sebuah diskusi publik, yang digelar oleh Komunitas Amerika Serikat Indonesia (USINDO), pada Jumat (27/7/2018), di Jakarta.

Ditambahkan olehnya, bahwa investasi bukan sekadar tanam modal, melainkan juga harus menyertakan tiga manfaat utama, yang terdiri dari tingkat inovasi tinggi, hasil litbang yang teliti, dan memenuhi standar internasional.

Ketiga syarat di atas, menurut Dr Pramono, merupakan salah satu kunci penting untuk meningkatkan ekonomi kawasan, yang manfaat positifnya bisa dirasakan seluruh negara anggota ASEAN.

"Itulah mengapa Indonesia menolak tegas pemecahan ASEAN oleh pengaruh China, Amerika (Serikat), dan kekuatan lainnya," ujar Dr Pramono.

"Tapi kenyataanyya, mereka (kekuatan berpengaruh) tidak bermasuk memecah, mungkin cara bicaranya yang tidak tepat dengan perspektif kita di ASEAN," lanjutnya.

Dr Pramono juga menyinggung tentang pentingnya dialog dalam menjembatani perbendaan kepentingan di kawasan Asia Tenggara, di mana hal itu disebutnya sebagai convergent of interest, atau tukar pendapat.

Menurutnya, sebuah pendapat bisa saja mirip atau memiliki kesinambungan dengan pendapat lain, sehingga ketika bertemu dalam satu forum, hal-hal tersebut dapat dikonvergensikan ke dalam komitmen nyata.

"Berbagai kepentingan pasti ada common interest-nya, meski value masing-masing berbeda. Inilah yang harus dibangun di Asia Tenggara, sekaligus membangun trust satu sama lain," pungkas Dr Pramono, seraya menyebut bahwa ASEAN adalah soko guru bagi Indonesia dan negara-negara anggota lainnya.

Simak video pilihan berikut: 

erdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc menjadi pemimpin Asia Tenggara pertama yang mengunjungi Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/global/read/3602359/melihat-kesiapan-asia-tenggara-menerima-kehadiran-kekuatan-besar-global

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melihat Kesiapan Asia Tenggara Menerima Kehadiran Kekuatan Besar Global"

Post a Comment


Powered by Blogger.