Search

Target 400 Ribu Mobil Listrik, Menperin Siapkan Teknologi Nikel dan Kobalt

"Nikel itu diproduksi di Morowali dan Sulawesi Tenggara, itu nikel murni. Teknologi baterai itu berkembang, dulu kita bicara soal teknologi nikel cadmium, kemudian lithium-ion. Ke depan akan ada teknologi nikel kobalt, dan lebih ke depannya lagi namanya fuel cell," paparnya.

Menurutnya, teknologi-teknologi inilah yang menunjukkan persaingan dari mobil listrik di pasaran nanti karena semua tergantung pada baterainya.

"Kalau China mengembangkan lithium-ion, kalau Jepang fuel cell, sedangkan Indonesia punya nikel kobalt. Kami sampaikan kepada para rektor dan Toyota untuk mengembangkan nikel kobalt," kata Airlangga.

Ia yakin jika nikel kobalt dikembangkan maka Indonesia akan memiliki teknologi baterai yang kompetitif.

Dengan ketersediaan dua sumber bahan baku tersebut, menurut Airlangga, teknologi baterai untuk mobil listrik dapat dikuasai terlebih dahulu.

Seiring penerapan teknologi tersebut, mobil yang ramah lingkungan juga bisa menggunakan fuel cell atau bahan bakar hidrogen.

"Ini menjadi salah satu renewable energy yang sedang kita dalami. Kemenperin telah bekerja sama dengan Fraunhofer dan Tsukuba University untuk melakukan litbang terhadap jenis ganggang tertentu dengan Palm Oil Mill Effluent (POME) yang bisa menghasilkan biofuel," tutupnya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/otomotif/read/3578826/target-400-ribu-mobil-listrik-menperin-siapkan-teknologi-nikel-dan-kobalt

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Target 400 Ribu Mobil Listrik, Menperin Siapkan Teknologi Nikel dan Kobalt"

Post a Comment


Powered by Blogger.