:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2218594/original/043709800_1526634658-20180518-Pelemahan-Rupiah-terhadap-Dolar-AS-ANTONIUS-3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, nilai rukar rupiah telah mengalami depresiasi 4,53 persen sejak awal tahun. Namun pelemahan tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain seperti India, Turki dan Brasil.
"Kalau kita lihat year to date, rupiah sampai dengan 21 Mei itu mengalami depresiasi 4,53 persen. Tapi kalau kita lihat India itu 6,7 persen, Turki 20 persen, dan Brasil 12,8 persen. Jadi memang negara yang transaksi berjalannya defisit, itu pasti akan tertekan," terangnya di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Jika dihitung dari awal mei hingga 21 Mei rupiah telah terdepresiasi 1,94 persen. Tapi lagi-lagi, ia menyebutkan, kisaran tersebut masih lebih baik jika dibanding pencapain mata uang negara-negara tetangga di periode yang sama.
"Tapi kalau kita lihat, Thailand di periode yang sama itu 2,1 persen (depresiasinya), Malaysia 1,4 persen, India 2,5 persen, dan Turki 12 persen," ungkap dia.
Selain itu, dia menilai, pelemahan rupiah juga diakibatkan oleh sirkulasi neraca perdagangan Indonesia yang masih lebih besar kegiatan impor daripada ekspor.
Agus berkata, neraca perdagangan negara pada Maret kemarin sempat berhasil surplus USD 1,1 miliar. Sebaliknya, ia menambahkan, Indonesia harus defisit USD 1,6 miliar pada April, yang mengakibatkan nilai Rupiah cenderung melemah.
"Jadi kita harus dorong, Indonesia kembali jaya di ekspor dan jangan hanya ekspor bahan mentah. Kita tidak bisa hanya dengan marah-marah begitu, kemudian Rupiah menjadi kuat," Agus menegaskan.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3534893/bi-sejak-awal-tahun-pelemahan-rupiah-capai-453-persenBagikan Berita Ini
0 Response to "BI: Sejak Awal Tahun, Pelemahan Rupiah Capai 4,53 Persen"
Post a Comment