Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menambah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Saat ini besaran tambahan subsidi solar masih dalam perhitungan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, saat ini subsidi solar ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 500 per liter. Muncul rencana penambahan subsidi solar sekitar Rp 500-Rp 1.000 per liter. Ini sebagai upaya mengurangi beban PT Pertamina (Persero).
"Ya antara Rp 500 sampai Rp 1.000 ," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Djoko mengungkapkan, dengan subsidi Rp 500 per liter dan kuota solar subsidi 7,5 juta kilo liter (kl), anggaran subsidi mencapai Rp 3,5 triliun.
Jika subsidi ditambah Rp 500 per liter, anggaran yang dibutuhkan Rp 3,5 triliun, sedangkan jika subsidi ditambah Rp 1.000 per liter maka anggaran yang dibutuhkan Rp 7 triliun. Saat ini besaran tambahan subsidi solar belum ditetapkan. Djoko bersama timnya masih menghitung untuk menentukan angka yang tepat.
"Kalau misalnya Rp 1.000. kalau misalnya jadi Rp 1.500 ya tambah Rp 7 triliun. Masih dihitung," tutur dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3499404/kementerian-esdm-masih-hitung-tambahan-subsidi-solarBagikan Berita Ini
0 Response to "Kementerian ESDM Masih Hitung Tambahan Subsidi Solar"
Post a Comment