Search

Mengurai Benang Kusut Sampah di Kota Purwokerto

Warga terdampak juga memperoleh bantuan sosial atau lebih tepatnya disebut sebagai kompensasi atas pencemaran yang disebabkan TPA Kaliori.

"Itu dibuka kembali. TPA, itu kan pembangunan untuk bronjong, drainase, itu sudah kami lakukan, untuk TPA-nya,"ucap Suyanto, saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 28 Mei 2018.

Tetapi, lantaran belum seluruh instalasi pengolahan sampah berfungsi, warga hanya menoleransi sebanyak 15 truk per hari. Padahal, dalam sehari, diperkirakan dari Kota Purwokerto saja ada 40-an truk sampah yang harus disingkirkan.

Sisa sampah pun tetap harus dibuang ke TPA Tipar Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Sebab itu sampah-sampah yang berada di kota Purwokerto pun tak serta merta lenyap dengan beroperasinya TPA Kaliori.

Suyanto mengakui, Pemkab masih memiliki PR untuk membangun kolam Lindi atau pengolahan limbah cair organik dari pembusukan sampah. Pembangunan kolam itu memerlukan biaya yang besar.

Namun, ia memastikan Pemkab Banyumas siap membangun kolam Lindi pada semester kedua 2018 ini. DLH mengusulkan anggaran pembangunan kolam pengolahan limbah sampah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Banyumas perubahan (APBD-P) 2018 ini.

"Mungkin dalam APBD perubahan untuk kolam lindi. Karena itu harus diatasi. Karena kan, kolam lindi yang lama sempat bergeser enam meter karena bencana pada 2017 kemarin," dia mengungkapkan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3542174/mengurai-benang-kusut-sampah-di-kota-purwokerto

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Mengurai Benang Kusut Sampah di Kota Purwokerto"

Post a Comment


Powered by Blogger.