:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1150440/original/095864500_1456198828-20160223-Militer-Arab-Saudi.jpg)
UEA adalah pilar utama dalam koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Namun, pengerahan pasukan ke pulau itu awal bulan ini tanpa konsultasi sebelumnya dengan pemerintah Yaman telah memicu kemarahan warga.
Protes pecah di Socotra pekan lalu karena penduduk setempat menolak pengerahan pasukan UEA, mengingat tidak ada pemberontak di pulau itu.
Demonstran berbaris melalui jalan-jalan di ibu kota Socotra, Hadibu, menolak apa yang mereka gambarkan sebagai intervensi UEA dalam urusan internal wilayah itu tanpa meminta persetujuan pemerintah.
"Kekuatan-kekuatan ini hadir di Socotra dan al-Mahra dalam jumlah yang tidak dapat dipahami," kata Abdullah bin Issa al-Aafra dari Dewan Umum Al-Mahra dan Socotra.
Setibanya di Socotra, pasukan Uni Emirat Arab dilaporkan mengusir pasukan Yaman dan mengambilalih sejumlah lokasi strategis, termasuk bandara dan pelabuhan.
Terletak di lepas pantai Somalia dengan akses ke rute pelayaran utama, Socotra juga merupakan Situs Warisan Dunia.
UEA dan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi adalah sekutu dalam perang melawan pemberontak Houthi.
Hubungan antara keduanya telah memburuk, karena UEA memperluas pengaruhnya di Yaman selatan, rumah bagi gerakan separatis yang bangkit kembali.
Upaya UEA untuk melakukan kontrol atas Socotra dilihat oleh banyak orang sebagai langkah terbaru oleh negara Teluk untuk menyebarkan pengaruhnya jauh melampaui perbatasannya.
Socotra telah terhindar dari keterlibatan dalam konflik Yaman, yang telah menewaskan sekitar 10.000 jiwa sejak Maret 2015, dan memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
https://www.liputan6.com/global/read/3524838/setelah-militer-uea-giliran-pasukan-arab-saudi-tiba-di-pulau-socotraBagikan Berita Ini
0 Response to "Setelah Militer UEA, Giliran Pasukan Arab Saudi Tiba di Pulau Socotra"
Post a Comment