:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2210808/original/005945500_1526186754-1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa bom gereja Surabaya menuai simpati dari berbagai kalangan, termasuk Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio. BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini," kata Tito dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Tito mengimbau kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal.
"Kami imbau investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimistis terhadap stabilitas keamanan nasional," harapnya.
Pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.
Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32. Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara.
Selanjutnya pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3523824/usai-teror-bom-gereja-surabaya-bos-bei-tenangkan-investorBagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Teror Bom Gereja Surabaya, Bos BEI Tenangkan Investor"
Post a Comment