:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1387181/original/060487400_1477562475-Nadiem_Makarim.jpg)
Strategi ini berlanjut dengan Go-Jek bereskpansi di pasar Asia Tenggara. Saat ini Go-Jek hanya beroperasi di Indonesia saja, namun bulan depan, Go-Jek juga akan dirilis di Vietnam dan Thailand. Tak hanya itu, perseroan juga mengaku berencana akan meluncurkan Go-Jek di Singapura.
Pertumbuhan Go-Jek yang pesat ini, dipandang bersaing keras dengan Grab, yakni perusahaan Singapura yang didirikan oleh teman Nadiem juga, Anthony Tan. Namun Nadiem menuturkan bahwa tekanan yang ada justru membuatnya kini semakin maju.
"Hal ini benar-benar sulit ketika Anda sedang berada di fase, berada di persaingan ini, ketika segala hal beradu, bersaing ketat saat ini," kata Nadiem.
"Namun ketika Anda melangkah lebih, Anda akan menyadari bahwa memang dibutuhkan suatu kompetisi untuk menciptakan skala dan membawa perubahan," tambah dia.
Terakhir, Nadiem berharap bahwa keberadaan Go-Jek dapat menginspirasi Indonesia dan daerah besar lainnya bahwa teknologi dapat memperbaiki kehidupan banyak orang.
"Saya ingin bahwa Go-Jek 10 tahun dari sekarang, atau 20 tahun dari sekarang akan dibicarakan sebagai perusahaan yang membuktikan bahwa teknologi dapat berpengaruh besar pada ekonomi, yakni membawa dampak evolusi besar pada masyarakat," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ratusan pengemudi ojek online berunjuk rasa mengeluhkan tarif Go-jek yang dirasa tidak manusiawi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Nadiem Makarim Bangun Go-Jek dari Nol hingga Raih Sukses"
Post a Comment