Elang Bondol adalah nama burung yang bernama latin Haliastur Indus. Ia termasuk keluarga burung pemangsa. Namun dalam rantai makanan, elang itu pun menjadi mangsa predator lain seperti biawak.
Habitatnya kebanyakan di pantai, daratan berair, hutan, maupun dataran rendah. Saat ini, elang bondol harus bertahan di pulau-pulau kecil Jakarta, yaitu Kepulauan Seribu. Mereka ada di Pulau Kotok dan Pulau Pramuka.
Sedangkan salak Condet dahulu banyak ditemukan di kawasan Condet, Jakarta Timur. Namun kini salak Condet seolah tinggal kenangan, karena Condet sendiri sudah jadi pemukiman padat penduduk.
Kulit buah salak condet bersisik agak besar dan berwarna cokelat sampai kehitaman, dan dagingnya putih kekuningan tebal, masir, dan kesat. Rasa salak ini juga bervariasi, dari kurang manis sampai manis.
Salah satu keistimewaan salak Condet adalah aromanya yang wangi. Bahkan, wangi salak sudah tercium dari jarak sekitar dua meter. Ukuran buahnya bervariasi dari kecil, sedang, hingga besar.
Keputusan Gubernur
Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 1796 Tahun 1989 menetapkan salak Condet (Salacca zalacca) dari jenis flora dan burung elang bondol (Haliastur Indus) dari jenis fauna sebagai identitas atau maskot Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Menurut keputusan itu salak Condet yang penyebarannya hanya terbatas di kawasan Cagar Budaya Condet, Jakarta Timur, memiliki nilai kekhasan.
Sementara elang bondol yang penampilannya menarik serta punya kemampuan terbang prima dan ketajaman mata dalam mencari mangsa merupakan simbol warga Jakarta yang dinamis, tangkas, dan cepat bertindak.
Keputusan yang ditetapkan oleh Gubernur Wiyogo Admodarminto pada 29 Desember 1989 itu ditujukan untuk meningkatkan rasa memiliki dan menanamkan kebanggaan terhadap salak Condet dan burung elang bondol sebagai plasma nutfah.
Kebijakan itu juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat berperan aktif dalam upaya melestarikan keberadaannya.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Elang Bondol dan Salak Condet, 2 Maskot Jakarta yang Termakan Waktu"
Post a Comment