Search

Faisal Basri: Rupiah Terpuruk Karena Industri Kita Melemah

Liputan6.com, Jakarta Ekonom Senior Faisal Basri menilai pelemahan Rupiah tak hanya akibat faktor eksternal perekonomian global. Pelemahan mata uang Garuda juga karena industri nasional yang lemah.

Hal ini, dikatakan Faisal, karena banyak perusahaan asing yang tak lagi masuk ke industri manufaktur dalam negeri berbasis ekspor. Ini yang kemudian menyebabkan repatriasi profit perusahaan asing menjadi sangat besar.

"Repatriasi profit perusahaan asing luar biasa besar berdasarkan data Bank Indonesia (BI). Current account deficit kita USD 17 miliar, barang masih surplus USD 27 miliar, tapi defisit repatriasi dan bayar bunga itu USD 33 miliar karena asing yang di Indonesia itu tidak lagi di industri manufaktur yang berorientasi ekspor. Jadi melemahnya Rupiah ya karena industrinya semakin melemah," jelas dia di Jakarta, Minggu (22/7/2018).

Menurut dia, salah satu industri yang berorientasi ekspor saat ini yang masih dapat dikembangkan adalah industri otomotif, baik mobil ataupun sepeda motor.

"Pertumbuhan sepeda motor Januari hingga Mei ini 250 unit. Yang biasanya pertumbuhannya minus selama tiga tahun berturut-turut, tapi ini tumbuh 13,1 persen. Ini kan bisa jadi contoh untuk yang lain," kata dia.

Basri juga menambahkan, industri mobil kini tumbuh sebesar 3 persen. Naik dibanding tahun lalu di kisaran 2,6-2,8 persen.

"Januari-Juni industri mobil kita keseluruhan naik tiga koma sekian persen, sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang baru 2,6-2,8persen," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3596798/faisal-basri-rupiah-terpuruk-karena-industri-kita-melemah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Faisal Basri: Rupiah Terpuruk Karena Industri Kita Melemah"

Post a Comment


Powered by Blogger.