Adalah istri Bupati Belu, Lidwina Viviawaty yang berupaya membuat kain tenun Belu untuk kembali menggunakan pewarna alami. Perempuan yang akrab dipanggil Vivi ini merupakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Belu yang sering memberikan pelatihan kepada para mama di daerahnya untuk terampil dalam menggunakan pewarna alami.
Peserta pelatihan adalah para mama yang merupakan anggota sejumlah kelompok penenun di 69 desa yang terdapat di 12 kecamatan termasuk Kecamatan Raimanuk. Vivi berujar, proses pengolahan bahan pewarna alami sampai dapat mengeluarkan warna yang diinginkan berbeda-beda tergantung bahan yang digunakan.
Pewarna alami yang digunakannya antara lain daun jati, batang mahoni, indigo vera, suji, kunyit, akar mengkudu dan daun pucuk jati.
"Dalam tiga hari training itu, para peserta belajar memetik daun-daun pewarna alam. Mengetahui perlakuan apa yang tepat terhadap pewarna alam sehingga warna yang dihasilkan maksimal. Ada yang dimasak, ada yang tanpa dimasak, cuma direndam saja. Ada yang harus difermentasi," kata Vivi.
Pemberian pelatihan ini penting karena mayoritas kelompok tenun masih menggunakan pewarna kimia dengan alasan mudah untuk didapatkan, murah, dan cepat proses pewarnaannya.
Sementara, adanya kekhawatiran tentang kualitas kain tenun berpewarna alami, Vivi pun memastikan bahwa kain tersebut tidak akan mudah pudar warnanya karena dalam proses pengerjaannya, kain tenun akan melewati proses fiksasi terlebih dulu.
"Fiksasi itu untuk mengunci warna sehingga tahan lama," katanya.
Perawatan yang harus dilakukan pengguna kain tenun pun cukup mudah. Bila hendak dicuci, kain harus dicuci dengan menggunakan sampo atau bisa dengan metode cuci kering.
Di bawah asuhan Vivi, kain tenun Belu akan dipromosikan ke luar negeri pada acara Pameran Indonesia Moscow, di Moskow, Rusia pada 2-5 Agustus 2018. Pihaknya mempersiapkan acara dengan maksimal untuk menampilkan berbagai jenis kerajinan kain tenun Belu dalam acara tersebut.
"Kami dapat booth gratis. Tentunya kami akan mempersiapkan. Kami akan bawa kain tenun, anyaman, tas, selendang, selimut dan pakaian jadi. Supaya tahu bahwa tenun Belu, selain bisa jadi selimut dan syal, tenun kami itu bisa jadi fesyen," kata Vivi, sapaannya, tentang model busana atau fashion.
Melalui ajang tersebut, pihaknya berharap kain tenun Belu bisa dikenal masyarakat di luar negeri.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tangan Istimewa Para Mama Penenun Ikat di Belu"
Post a Comment