:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2014676/original/050531600_1521541671-Sujud-5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Penggusuran permukiman warga bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah bentuk ketidakadilan kepada masyarakat. Dia berharap, penggusuran Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara yang dilakukan di era pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2016 lalu tak lagi terjadi.
Saat ditemui usai menghadiri peringatan dua tahun penggusuran Kampung Akuarium, Anies menceritakan pengalamannya bertemu seorang ibu yang merupakan warga setempat. Warga yang ditemui ini masih berusia 23 tahun dan saat itu ia sedang berduka karena anaknya baru meninggal dunia.
Ibu ini juga kehilangan suaminya. Sementara anaknya yang lain putus sekolah. Penderitaannya semakin berat karena rumahnya terkena penggusuran.
"Kalau ditanyakan penderitaan maka cobaan yang dihadapi itu komplit. Ibu mana yang pernah membayangkan melahirkan anaknya lalu menguburkan anaknya? Enggak ada. Dan ibu ini mengalami, dia melahirkan dan dia menguburkan (anaknya). Saya garis bawahi tadi dalam sambutan, peristiwa di Akuarium harus menjadi pelajaran kepada semua bahwa di bumi Indonesia tidak boleh lagi ada peristiwa seperti ini," kata Anies Baswedan di Kampung Akuarium, Sabtu (14/2).
Dia mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk penataan Kampung Akuarium dan juga di tempat lain. Ia mengatakan puing-puing bangunan yang hancur akan dikembalikan dan warga dibuatkan tempat tinggal sementara dengan dinding papan.
"Ini kan puing-puing hancur lebur. Jadi nomor satu harus dikembalikan. Papan itu dimulai dengan tempat tinggal hunian supaya mereka tidak lagi kepanasan tidak lagi kedinginan," ujar Anies Baswedan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gubernur Anies Baswedan berencana menata ulang permukiman warga yang terkena dampak penggusuran dengan pembangunan rumah sementara.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anies Baswedan Sebut Tak Boleh Ada Lagi Penggusuran di Indonesia"
Post a Comment