Risma kemudian meminta izin kepada kepala sekolah untuk bicara dengan dua siswa yang sudah menjalani konflik menahun itu dalam ruangan khusus yang hanya ada mereka bertiga.
"Sini tangannya, kalau kupegang begini sakit enggak?" tanya Risma ke kedua anak itu.
"Enggak, Bu Wali," jawab mereka.
"Coba masing-masing saling pegang tangannya, sakit enggak?" Risma melanjutkan.
"Enggak Bu Wali, malah akrab," jawab keduanya.
Dua siswa itu akhirnya berangkulan, keluar ruang dengan komitmen mengakhiri permusuhan menahun.
Cerita itu hanya salah satu pengalaman Risma. Tak bosan dia ke sekolah-sekolah. Dia menjalani tugas itu dengan telaten.
"Demi warga Surabaya maju. Buat apa pembangunan fisik maju kalau warganya hanya jadi penonton," ujarnya.
Menurut Risma, lebih berat membangun manusia dibanding fisik. Pembangunan manusia juga tidak hanya meningkatkam ekonominya. Status ekonomi tak selalu menjamin perilaku dan mentalnya. Jadi harus penanganan menyeluruh.
"Kalau hanya bangun jalan gampang, masalah banjir gampang, yang paling berat itu membangun manusianya," dia menandaskan.
https://www.liputan6.com/regional/read/3494854/cerita-wali-kota-risma-selesaikan-konflik-menahun-bocah-sdBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Wali Kota Risma Selesaikan Konflik Menahun Bocah SD"
Post a Comment