Search

Bersolek, Pulau Bidadari Jadi Makin Cantik

Sebagai sebuah kawasan wisata bahari dan resort sejak tahun 1972 yang dikelola oleh salah satu anak usaha PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yaitu PT Seabreez Indonesia, Pulau Bidadari mulai menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan. Selain nilai sejarahnya, pulau ini juga menawarkan wisata alam yang masih sangat alami. Berada diantara Pulau Onrust, Pulau Kelor dan Pulau Cipir, Pulau Bidadari memiliki sejarah yang menarik. Mulai dari menjadi tempat berlabuh sebelum mendarat ke Jakarta hingga menjadi benteng pertahanan Belanda dapat ditemui wisatawan penikmat sejarah.

Pada jaman penjajahan Belanda, tepatnya masa-masa kegiatan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, tempat ini dijadikan sebagai tempat penampungan bagi orang sakit. VOC pada abad ke-17 membangun sarana dan prasarana rumah sakit (lazaretto) sebagai penunjang untuk menyembuhkan para penderita yang terjangkit, sehingga sebelum bernama Pulau  Bidadari, pulau ini bernama Pulau  Sakit.

Seperti layaknya pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu , Pulau  Bidadari juga mempunyai nama Belanda yakni pulau Purmerend. Pulau Bidadari bersama dengan tiga pulau lainnya yakni Onrust, Cipir (De Kuiper) dan Kelor (Kerkhof), menjadi saksi sejarah penting dimana keempat pulau ini menjadi tempat pertahanan, penyimpanan rempah-rempah sebelum dikirim ke Belanda dan menjadikan pulau-pulau tersebut sebagai area pengawasan atau pertahanan pertama sebelum masuk ke wilayah pemerintahan di Batavia.

Dalam perjalanannya, pulau ini mengalami catatan perang cukup panjang karena banyak yang ingin mendudukinya. Pada tahun 1800, armada laut Britania Raya melakukan penyerangan terhadap pulau tersebut, dan direbut kembali oleh Belanda tahun 1803. Tahun 1806, Britania Raya kembali menyerang dan menghancurkan tempat tersebut sampai ke Pulau  Onrust. Peninggalan sisa -sisa peperangan tersebut adalah Benteng Martello.

Benteng dengan 3 lapis dinding pertahanan ini selesai dibangun  pada tahun 1805. Benteng Martello, awalnya adalah bangunan pertahanan yang dibangun oleh Inggris di berbagai daerah jajahannya di seluruh dunia yang terinspirasi dari benteng Mortella di Corsica, Laut Tengah yang dirancang oleh Giovan Giacomo Paleari Fratino. Nama aslinya adalah Mortella seringkali salah diucapkan menjadi Martello (yang berarti “Palu” dalam bahasa Italia). Benteng yang saat ini masih berdiri merupakan sisa dari benteng aslinya yang lebih luas. Sebagian besar benteng runtuh dan rusak karena gempa Jakarta pada tahun 1966 dan akibat letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, dimana letusan ini adalah salah satu letusan gunung api paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah, bahkan suara letusannya terdengar hingga pulau Bidadari dan juga Batavia.

Akibat berbagai kerusakan tersebut, pemerintah Hindia-Belanda telah membangun kembali pulau tersebut, termasuk membangun sarana dan prasarana asrama haji bagi masyarakat yang ingin pergi ke Mekah menggunakan kapal laut. Asrama haji yang dibangun pemerintah Hindia-Belanda berfungsi sampai dengan tahun 1933 sampai akhirnya kembali direbut oleh pemerintah Indonesia, dan sejak saat itu sampai tahun 1970 pulau ini tidak berpenghuni.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3469558/bersolek-pulau-bidadari-jadi-makin-cantik

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bersolek, Pulau Bidadari Jadi Makin Cantik"

Post a Comment


Powered by Blogger.