Menurut Burhan, salah seorang warga sekaligus saksi, jasad Umar ditemukan pada Senin, 26 Maret 2018, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Burhan baru saja menyadap karet dan melintas di depan gubuk milik Umar.
"Awalnya saya panggil, tapi tidak ada keluar dia (Umar)," ujar Burhan.
Curiga tidak ada jawaban, Burhan lalu membuka gubuk Umar. Betapa terkejutnya saat ia melihat kondisi di dalam gubuk tersebut. Tubuh Umar dalam keadaan telentang, sementara di bagian wajahnya sudah dikerumuni lalat.
Melihat keadaan itu, Burhan langsung memberitahukan penemuannya kepada warga lainnya.
Akhirnya, atas kesepakatan bersama, warga memutuskan untuk menguburkan jenazah Umar hari itu juga. Jasad Umar dimakamkan malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB di sebuah kebun yang terletak di KM 32 Desa Seko Besar.
Peristiwa ini juga dibenarkan pihak kepolisian di Sarolangun. Kapolres Sarolangun melalui Paur Humas Ipda Azhar E Lubis mengatakan, dari hasil keterangan sejumlah saksi, almarhum Umar sudah sekitar enam bulan mengidap sakit asma.
Polisi juga tidak menemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh almarhum.
"Kakek ini (Umar) orang perantauan tidak punya keluarga dan hidup sebatang kara," ujar Azhar.
http://www.liputan6.com/regional/read/3419220/cerita-miris-pria-tua-di-jambi-hidup-sendiri-hingga-meninggal-di-hutanBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Miris Pria Tua di Jambi, Hidup Sendiri hingga Meninggal di Hutan"
Post a Comment