:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2078560/original/021126800_1523525869-WhatsApp_Image_2018-04-12_at_15.32.09.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku kesulitan menjalankan program padat karya tunai di Kabupaten Asmat, Papua.
"Ya ini memang berbeda. Jadi kalau di provinsi lain bisa, tapi kalau di Provinsi Papua itu untuk padat karya saya kira belum memungkinkan," kata Jokowi saat meninjau proyek pembangunan penampungan air di Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (12/4/2018).
Menurutnya, ada sejumlah hal yang menyebabkan program padat karya tunai sulit dilakukan di Papua, khususnya Asmat. Misalnya, kata Jokowi, kontur tanah di Asmat yang cenderung berair sehingga sulit menanam tanaman untuk bertani dan berkebun.
"Kemudian juga (padat karya tunai) memerlukan keahlian-keahlian baik tukangnya, pembantu tukangnya, sehingga ini semuanya masih dikerjakan seperti proyek biasa," terang Jokowi.
Namun, Jokowi memastikan bahwa proyek yang bukan program padat karya tunai tetap akan melibatkan masyarakat sekitar di Papua. Contohnya, pada proyek pembangunan penampungan air di Asmat.
"Tetapi di sini melibatkan masyarakat. Ada 120 orang," ucap Jokowi.
Dengan pembangunan penampungan air ini, Jokowi berharap dapat membantu warga Asmat mendapatkan air yang lebih bersih. Sehingga bermanfaat bagi kesehatan mereka.
"Ini akan memudahkan kita menangani yang berkaitan dengan gizi anak, kesehatan, dan pendidikan," tandas Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Para pedagang juga sangat berterimakasih kepada Presiden Jokowi karena telah memberikan pasar yang layak bagi mereka.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Mengaku Kesulitan Jalankan Program Padat Karya di Asmat"
Post a Comment