:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2096969/original/070243300_1524033867-20180418-Deputi-Gubernur-BI-Dody-Budi-Waluyo-Terima-Salam-Selamat-TEBE-2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan peringkat utang atau kredit Indonesia oleh Moody's Investor Service belum mampu mengangkat rupiah secara signifikan. Data kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, kurs rupiah masih berada di level 13.770 per dolar Amerika Serikat (AS).
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, belum menguatnya nilai tukar rupiah bukan hanya dipengaruhi oleh sisi internal, tetapi juga eksternal. Salah satunya soal rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunganya sebanya tiga kali pada tahun ini.
"Rupiah belum begitu menguat tentunya karena kondisi eksternalnya sendiri masih ada. Artinya tetap ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate tiga kali masih ada. Pasar terus menghitung itu. Tentunya yang harus dilihat adalah pelemahan berlanjut dan rupiah tertahan," ujar dia di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Namun demikian, lanjut Dody, kenaikan peringkat dari Moody's merupakan angin segar bagi Indonesia. Dirinya meyakini hal ini akan membantu membawa rupiah kembali menguat secara bertahap.
"Dengan menerima kenaikan rating, kenaikan satu note di investment grade itu membantu nanti secara bertahap rupiah menguat. Jangan dilihat bahwa langsung segera menguat, tapi rupiah bisa tertahan stabil di level 13.700 - 13.750 itu suatu prestasi," kata dia.
Sementara terkait kekhawatiran rupiah akan terus tertekan dengan rencana The Fed menaikkan suku bunga, Dody mengaku, BI akan terus melakukan antisipasi agar nilai tukar rupiah tetap terkendali dan stabil sepanjang tahun ini.
"Kita akan terus jaga. Artinya, sampai dengan akhir 2018, kita tetap menghitung nilai tukar rupiah sebagai salah satu risiko yang harus kita cermati," tandas dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3466028/peringkat-utang-ri-naik-kelas-tapi-rupiah-masih-loyo-kok-bisaBagikan Berita Ini
0 Response to "Peringkat Utang RI Naik Kelas Tapi Rupiah Masih Loyo, Kok Bisa?"
Post a Comment