Liputan6.com, Jakarta Pihak kepolisian telah menetapkan tersangka terhadap penjual minuman keras (miras) oplosan, RS, yang menewaskan beberapa orang. Selain itu juga, kepolisian telah mendapatkan hasil laboratorium atas pemeriksaan kandungan di dalam miras oplosan tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki asal muasal dari miras oplosan itu. Diduga miras diedarkan dari satu distributor.
"Tersangka RS dia yang mengoplos, namun saat ini kita kembangan di mana dia membeli atau distributornya di mana. Kita sudah coba lidik di wilayah Bekasi nanti akan kita dalami, karena ini sangat berbahaya kalau disebarkan dan akan ada korban-korban berikutnya lagi. Ini kita lagi koordinasi, yang Depok, Bekasi, Jaktim, bisa saja distributor nya satu," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (10/4).
Selain di Jakarta, korban miras oplosan juga memakan korban hingga ke daerah, seperti Bandung. Indra menjelaskan, kasus itu tak menutup kemungkinan masih berhubungan.
"Bisa saja kalau saling terkait, apakah nanti polres yang mendahului akan menangani atau diambil polda juga bisa menyangkut beberapa tempat, itu tinggal teknis aja," pungkasnya.
Sebelumnya, Polisi telah menetapkan status tersangka terhadap pemilik warung yang menjual minuman keras (Miras) oplosan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Akibat miras oplosan tersebut, sejumlah orang harus dirawat di RS dan beberapa lainnya meninggal dunia.
"Untuk miras oplosan sampai hari ini masih tetap dalami terus dan kita sudah naikkan tersangka yang pemilik atau penjual kios itu atas nama RS," kata Indra Jafar di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/4/2018).
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi: Tak Tutup Kemungkinan Miras Maut di Jakarta dan Bandung Berhubungan"
Post a Comment