:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1529396/original/091764800_1488886328-laugh-3.jpg)
Ia merupakan murid dari Ibnu Imran. Teorinya bahwa kesedihan disebabkan oleh tak lancarnya aliran darah dalam tubuh dan pelepasan secara tiba-tiba dari pembatasan aliran darah.
Karena itu, baginya tertawa dan sukacita berarti disebabkan oleh sirkulasi darah yang sehat dan proses eksotermis yang bekerja dalam tubuh.
4. Muslim Ali ibn Rabban At-Tabari
Bagi dokter muslim yang lahir pada pertengahan abad ke-9 ini, "tertawa merupakan [hasil] dari bergolaknya darah [yang terjadi] ketika manusia melihat atau mendengar sesuatu yang mengalihkan perhatiannya. Jika kemudian ia tak menggunakan kemampuannya berpikir sehubungan dengan hal tersebut, berarti ia tengah diliputi oleh tawa. "
Dengan kata lain, tertawa baginya adalah hasil dari ketidakmampuan seseorang untuk berpikir rasional akan sesuatu yang tiba-tiba dilihatnya. Ia juga berbagi definisi Aristoteles tentang manusia sebagai binatang tertawa.
Reporter: Syahid Latif
Sumber: Dream.co.id
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beberapa bocah bermain permainan tangan, bagi yang kalah hukumannya adalah diolesi kerak wajan hingga wajahnya menghitam.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tertawa dan Manfaatnya, Begini Teori 4 Ilmuwan Muslim dari Masa Lampau"
Post a Comment